Selasa, 29 November 2011

PAO EDISI KHUSUS NATAL

Selamat menyambut Hari Raya Natal 2011.

Hari Raya Natal merupakan salah satu perayaan liturgi penting dalam Gereja Katolik. Pada waktu Natal kita merayakan kelahiran Sang Juru Selamat kita, yakni Yesus Kristus. Berbagai cara dilakukan orang untuk merayakan Natal. Misalnya di Paroki Stella Maris diadakan Bazar Natal dan serta serangkaian Perayaan Ekaristi  Natal.  

Setiap minggu Paroki Stella Maris mencetak buletin PAO (Predica Ama et Ora). Mulai Natal 2011  akan dicetak Buletin PAO edisi Khusus Natal. PAO ini akan dicetak 48 halamansampul berwarna, isi kertas hvs hitam putihIsinya adalah pesan Natal Pastor Paroki, info paroki, seluruh bacaan, doa pembukaan, doa persembahan, doa penutup, daftar petugas liturgi, dan informasi Gereja lainnya. PAO akan didistribusikan kepada sekitar 7.500 umat Katolik di Paroki Stella Maris (Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Siantan).

PAO edisi Natal 2011 akan dicetak 1.500 eksemplar. Untuk mengganti biaya cetak, selain kontribusi umat, Tim Penerbitan PAO dari Seksi Komun ikasi Sosial DPP Stella Maris memberi kesempatan kepada Bapak/Ibu/Para Donatur untuk menyampaikan salam/ ucapan Selamat Natal di PAO tersebut.

Adapun tarifnya sebagai berikut.
- Sampul depan-dalam Rp.1.200.000
- Sampul belakang-dalam Rp.1.000.000
- Sampul belakang-luar rp.1.500.000
- Isi (hitam putih): 1hlm Rp. 500.000;  ½  rp.250.000;  ¼ 125.000-,
- Iklan Baris: min.10 baris Rp.50.000

Penerbitan PAO edisi khusus ini juga sebagai salah satu upaya DPP Stella Maris mengumpulkan dana untumembiayai kegiatan Paroki, seperti katekese, pewartaan, liturgi, pembinaan iman anak/ remaja, dan sebagainya. DPP Stella Maris mohon dukungan dan kontribusi umat agar penerbitan buletin PAO Natal 2011 ini bisa terwujud.  

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Penerbitan; yakni Sdri. Cici di Sekretariat Paroki (0561-883216/ email: parokisiantan@yahoo.com); Andika Pasti (081352067468); Edi v.Petebang (081345339946/email: epetebang@yahoo.com)Materi iklan diterima Tim PAO paling lambat tanggal 10 Desember 2011. Pembayaran bisa dilakukan setelah terbit melalui petugas yang ditunjuk atau langsung ke Bendahara Paroki Stella Maris (Ibu Nelly) di CU Stella Maris

Selamat Menyambut Natal. Mari kita persiapan hati dan pikiran untuk menyambut Juru Selamat.

Tim PAO Edisi Khusus Natal                                        Mengetahui dan Menyetujui
                                                                                    Ketua Umum DPP/Pastor Paroki Stella Maris
Ttd,                                                                              ttd,
                                                                                   
Edi V.Petebang                                                          P. Sony G. Wengkang, MSC
Kordinator

AYO ke BAZAR NATAL 2011

Mulai hari Jumat, 9 Desember 2011 sampai Hari Senin, 12 Desember 2011 Paroki Stella Maris akan mengadakan Bazar Natal 2011 bertempat di halaman Gereja Stella Maris, Jalan Gusti Situt Mahmud Nomor 100.

Bazar Natal 2010
Kegiatan Bazar Natal ini merupakan salah satu acara dalam rangkaian perayaan Natal di Paroki Stella Maris yang rutin setiap tahun dilakansakan. Menurut Ketua Panitia Natal 2011, Perry Tyas, bazar tahun ini akan diikuti sejumlah pihak/produk, seperti produk  sepeda motor, perusahaan pembiayaan, credit union, pakaian, makanan, minuman, asesoris Natal, buku-buku rohani, sembako, dan sebagainya. Ada juga stan makanan dan minuman serta aneka permainan dan games-games yang menarik.

Bazar ini terutama diperuntukkan bagi umat Katolik di Paroki Stella Maris, namun juga terbuka untuk umum. Silakan beramai-ramai mengunjunginya sekalian belanja barang-barang kebutuhan Anda, khususnya kebutuhan Natal dengan harga yang lebih terjangkau.

[Tim Komsos] 

Kamis, 17 November 2011

Selamat Datang Pastor Jeffri



Kabar baik bagi kita di Paroki Siantan. Setelah kepindahan Pastor Givan, hampir sekitar tiga tahun  Pastor Sony bertugas sendirian di Paroki kita. Mulai bulan Oktober 2011 Paroki Stella Maris mendapat tambahan seorang pastor. Dialah Pastor Jefri Adrianus Bogia MSC. Pastor kelahiran Rurukan (Sulawesi Utara) tanggal 20 Januari 1970 ini akan bertugas di paroki kita untuk waktu yang tidak ditentukan.
P. Jefri (kanan) bersama P.Sony

Pastor yang dikenal humoris ini adalah lulusan STFSP-Manado. Sebelum di Paroki Siantan, Pastor Jefri bertugas di Merauke, Keuskupan Agung Merauke. Persiapan diakonal di Keuskupan Manado, tepatnya Paroki Sambiut-kepulauan Banggai-Sulawesi Tengah dan dilanjutkan ke Paroki Palu-sulawesi Tengah sampai diakon.

Setelah ditahbiskan imam di Katedral Manado pastor yang mempunyai moto hidup “Hadapilah segalanya dgn Senjum" ini kemudian ditugaskan ke Keuskupan Purwokerto di Paroki Pemalang, pindah ke Paroki Purworeja, Paroki Batang lalu pindah ke Keuskupan Agung Jakarta di paroki Kemakmuran. Dari Paroki Kemakmuran pindah ke Paroki Andreas, sebelum ke Paroki Siantan, Keuskupan Agung Pontianak.

“Harapanku kepada umat Stella Maris-Siantan, mari bergandengan tangan membangun iman umat menuju kedewasaan, kemandirian dalam komunitas-komunitas basis,”harapnya.

[Edi V.Petebang]

Selamat Tinggal Pos Satpam...

Ada pemandangan yang baru di halaman depan Gereja kita mulai minggu ini (18/9). Setelah puluhan tahun berdiri, bangunan berukuran 5x5 meter di kanan masuk gereja akhirnya dirobohkan; tinggallah pohon beringinnya.
Bangunan ini adalah tempat pos ronda atau pun pos satpam. Sempat menjadi sekretariat Dana Kemandirian Paroki, namun kemudian kembali menjadi pos Satpam. Sebenarnya sudah lama usulan agar bangunan ini dihilangkan karena letaknya yang di tengah-tengah halaman sehingga justru menggangu parkir dan aktivitas gereja lainnya.  
Sebagai gantinya, kini sedang dibangun pos satpam di samping bangunan lama, dekat pohon kelapa, di tepi parit, dekat SD Kanisius. Pos satpam ini lebih representatif.  

Apa Kabar Kapel Batulayang?


Mungkin banyak diantara umat Katolik Paroki Stella Maris yang belum pernah ikut kegiatan gereja di kapel Batu Layang. Bahkan mungkin cukup banyak diantara kita yang belum pernah melihatnya. Memang letak kapel ini tidak kelihatan dari jalan raya. Jika Anda hendak ke sana, masuk lewat Gg.Beringin I, belok kiri dan lurus nanti akan ketemu kapel ini.


Kapel di Batu Layang ini diberi nama Kapel Santo Yosep. Pendirian kapel ini didasarkan pada kenyataan cukup banyaknya umat Katolik di wilayah ini yang bekerja di sejumlah pabrik/industri, terutama perusahaan Vitamo. Karena ke gereja Stella Maris lumayan jauh, maka diadakanlah kapel ini. Pada awalnya ada jadwal kunjungan pastor dari Paroki Stella Maris ke kapel ini. Namun karena pastor di Paroki Stella Maris hanya satu orang, maka kini secara rutin setiap minggu dilayani oleh Prodiakon.

Ada tiga kring yang beribadat di kapel ini  setiap minggu. Yakni Kring Santo Yosep, Kring Santa Theresia dan Kring Santo Kristoforus. Setiap hari Minggu selalu ada ibada sabda di kapel ini yang dipimpin prodiakon dari Paroki Stella Maris secara bergiliran setiap bulan.

- Bulan September 2011 dipimpin Prodiakon Y.Djali
- Bulan Oktober 2011 dipimpin Prodiakon  Y. Martono
- Bulan November 2011 dipimpin Prodiakon Alfonsus 
- Bulan Desember 2011 dipimpin Prodiakon FX. 
  Sukasbi 

Selain ibadat sabda, setiap minggu keempat pukul 16.00 WIB ada persekutuan doa karismatik Katolik. Setiap hari Minggu sore pukul 16.00 ada Bina Iman Anak yang dikordinir Petrus Baskai.

Sesekali waktu, bagi yang ingin merasakan nuansa berbeda dari  Gereja Stella Maris,serta untuk saling menguatkan iman sesama umat Katolik, baik juga mengikuti ibadat Sabda di Kapel Santo Yosep yang dimulai pukul 08.00 WIB.*


Y. Djali, Prodiakon

Mengapa Ada Perayaan Arwah Orang Beriman?

Setiap tanggal 2 November, umat Katolik (Roma) di seluruh penjuru dunia ini merayakan misa Peringatan Arwah Orang Beriman. Di Paroki Stella Maris Siantan, misa akan dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2011 pukul 05.30 WIB. Pada sore hari, pukul 15.00 WIB misa serupa akan diadakan di Pemakaman Katolik Santu Yusuf, Sungai Raya dan Pemakaman Katolik di Jalan AR. Hakim (samping lapangan PSP). Mungkin ada diantara umat Katolik yang belum mengetahui mengapa Gereja Katolik mengadakan misa khusus setiap tahun untuk peringatan arwah orang beriman. Apa maknya mendasar dari perayaan ini?  Romo William P. Saunders seperti dimuat dalam website www.indocell.net/yesayamenulis tentang peringatan arwah orang beriman tersebut. Berikut Redaksi kutipkan selengkapnya.

Mempersembahkan Misa bagi kedamaikan kekal jiwa umat beriman yang telah meninggal dunia berkaitan dengan keyakinan kita akan api penyucian. Kita percaya bahwa jika seseorang meninggal dunia dengan iman kepada Tuhan, tetapi dengan menanggung dosa-dosa ringan dan luka akibat dosa, maka Tuhan dalam kasih dan kerahiman Ilahi-Nya akan terlebih dahulu memurnikan jiwa. Setelah pemurnian dilakukan sempurna, maka jiwa akan mendapatkan kekudusan dan kemurnian yang diperlukan agar dapat ikut ambil bagian dalam kebahagiaan abadi di surga.

Sementara tiap-tiap individu menghadirkan diri di hadapan pengadilan Tuhan dan harus mempertanggung-jawabkan hidupnya masing-masing, persekutuan Gereja yang telah dimulai di dunia ini terus berlanjut, kecuali persekutuan dengan jiwa-jiwa yang dikutuk di neraka. Konsili Vatikan II menegaskan, “Itulah iman yang layak kita hormati, pusaka para leluhur kita: iman akan persekutuan hidup dengan para saudara yang sudah mulai di sorga, atau sesudah meninggal masih mengalami pentahiran.” (Konstitusi Dogmatis tentang Gereja no. 51). Oleh sebab itu, sama seperti sekarang kita saling mendoakan satu sama lain dan saling meringankan beban satu dengan yang lainnya, umat beriman di dunia dapat mempersembahkan doa-doa dan kurban guna menolong jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal dunia yang sedang dalam pemurnian, dan tak ada doa dan kurban yang lebih baik yang dapat dipersembahkan selain daripada Kurban Kudus Misa.

Paus Leo XIII dalam ensikliknya, “Mirae caritatis” (1902) dengan indah menguraikan gagasan ini serta menekankan hubungan antara persekutuan para kudus dengan Misa, “Rahmat saling mengasihi di antara mereka yang hidup, yang diperteguh serta diperdalam melalui Sakramen Ekaristi, mengalir, teritimewa karena keluhuran Kurban [Misa], kepada semua yang termasuk dalam persekutuan para kudus. Sebab persekutuan para kudus adalah… saling memberikan pertolongan, kurban, doa-doa dan segala kebajikan di antara umat beriman, yaitu mereka yang telah berada di tanah air surgawi, mereka yang berada di api penyucian, dan mereka yang masih melakukan ziarahnya di dunia ini. Mereka semua ini membentuk satu tubuh, yang kepalanya adalah Kristus dan yang prinsip utamanya adalah kasih. Iman mengajarkan bahwa meskipun kurban agung hanya dapat dipersembahkan kepada Tuhan saja, namun demikian kurban dapat dirayakan dalam rangka menghormati para kudus yang sekarang berada di surga bersama Allah, yang telah memahkotai mereka, guna memperoleh perantaraan mereka bagi kita, dan juga, menurut tradisi apostolik, guna menghapus noda dosa saudara-saudara yang telah meninggal dalam Tuhan namun belum sepenuhnya dimurnikan.” Pikirkan gagasan ini: Misa Kudus melampaui ruang dan waktu, mempersatukan segenap umat beriman di surga, di bumi dan di api penyucian dalam Komuni Kudus, dan Ekaristi Kudus sendiri mempererat persatuan kita dengan Kristus, menghapus dosa-dosa ringan serta melindungi kita dari dosa berat di masa mendatang (bdk Katekismus no. 1391-1396). Oleh sebab itu, mempersembahkan Misa dan doa-doa lain ataupun kurban-kurban demi umat beriman yang telah meninggal dunia merupakan tindakan yang kudus serta terpuji.

Praktek ini bukanlah praktek baru. Katekismus Gereja Katolik menyatakan, “Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan” (no. 1032). Sebenarnya “zaman dahulu” ini berakar bahkan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kitab Makabe yang Kedua, kita membaca bagaimana Yudas Makabe mempersembahkan kurban penghapus dosa dan doa-doa bagi para prajurit yang meninggal dengan mengenakan jimat-jimat, yang dilarang oleh hukum Taurat; “Mereka pun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya.” (12:42) dan “Dari sebab itu maka [oleh Yudas Makabe] disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka” (12:45).  

Dalam sejarah awal Gereja, kita juga mendapati bukti akan adanya doa-doa bagi mereka yang telah meninggal dunia. Prasasti yang diketemukan pada makam-makam dalam katakomba-katakomba Romawi dari abad kedua membuktikan praktek ini. Sebagai contoh, batu nisan pada makam Abercius (wafat thn 180), Uskup Hieropolis di Phrygia bertuliskan permohonan doa bagi kedamaian kekal jiwanya. Tertulianus pada tahun 211 menegaskan adanya praktek peringatan kematian dengan doa-doa. Lagi, Kanon Hippolytus (± thn 235) secara jelas menyebutkan persembahan doa-doa dalam perayaan Misa bagi mereka yang telah meninggal dunia.

Kesaksian para Bapa Gereja dengan indah mendukung keyakinan ini: Santo Sirilus daru Yerusalem (wafat thn 386), dalam salah satu dari sekian banyak tulisan pengajarannya, menjelaskan bagaimana pada saat Misa, baik mereka yang hidup maupun yang telah meninggal dunia dikenang, dan bagaimana Kurban Ekaristi Yesus Kristus mendatangkan rahmat bagi orang-orang berdosa, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal. St. Ambrosius (wafat thn 397) menyampaikan khotbahnya, “Kita mengasihi mereka semasa mereka hidup; janganlah kita mengabaikan mereka setelah mereka meninggal, hingga kita menghantar mereka melalui doa-doa kita ke dalam rumah Bapa.”  St. Yohanes Krisostomus wafat thn 407) mengatakan, “Baiklah kita membantu mereka dan mengenangkan mereka. Kalau anak-anak Ayub saja telah disucikan oleh kurban yang dibawakan oleh bapanya, bagaimana kita dapat meragukan bahwa persembahan kita membawa hiburan untuk orang-orang mati? Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka.”

Orang mungkin bertanya, “Bagaimana jika jiwa orang yang kita doakan telah dimurnikan sepenuhnya dan telah pergi ke surga?” Kita yang di dunia tidak mengetahui baik pengadilan Tuhan ataupun kerangka waktu ilahi; jadi selalu baik adanya mengenangkan saudara-saudara yang telah meninggal dunia serta mempersembahkan mereka kepada Tuhan melalui doa dan kurban. Namun demikian, jika sungguh jiwa yang kita doakan itu telah dimurnikan dan sekarang beristirahat di hadirat Tuhan di surga, maka doa-doa dan kurban yang kita persembahkan, melalui kasih dan kerahiman Tuhan, akan berguna bagi jiwa-jiwa lain di api penyucian.

Sebab itu, kita sekarang tahu bahwa bukan saja praktek ini telah dilakukan sejak masa Gereja Perdana, tetapi kita juga memahami dengan jelas pentingnya berdoa bagi jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal dunia. Jika seseorang meninggal, bahkan jika orang tersebut bukan seorang Katolik, mohon intensi Misa bagi kedamaian kekal jiwanya dan mempersembahkan doa-doa kita jauh lebih bermanfaat serta membantu daripada segala macam kartu simpati atau karangan bunga dukacita. Yang terpenting ialah, hendaknya kita senantiasa mengenangkan mereka yang kita kasihi yang telah meninggal dunia dalam perayaan Misa Kudus dan melalui doa-doa dan kurban kita sendiri guna membantu mereka agar segera mendapatkan kedamaian kekal. ***

Blan Maria-Rosario, Mau Ziarah Kemana?

Bulan Oktober dan Mei adalah momen yang dikhususkan Gereja Katolik untuk melakukan devosi khusus kepada Bunda Maria melalui ziara rohani ke gua Maria. Di wilayah Keuskupan Agung Pontianak, terdapat tiga Gua Maria ssebagai tempat ziarah sebagai berikut.
1. Gua Maria Toho – Kec. Toho, Kab. Pontianak (15 km dari Anjungan \ 77 km dari Pontianak) – Paroki Katedral Patimura Pontianak, telepon 0561 734739 – Peresmian 20 Oktober 1996, Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun OFMCap.
2. Gua Maria Riam Merasap – Desa Segonde, Kec. Sanggau Ledo, Kota Bengkayang (Ibu Kota Kab.Sambas) – Pontianak – Bengkayang 170 km; Bengkayang – Sanggau Ledo 67,5 km; Sanggau Ledo – Lokasi 7,5 km. Paroki Santo Pius Bengkayang, telepon 0562 441147. Diresmikan 1993
3. Gua Maria ratu Pencinta Damai Anjungan - Sungai Pinyuh, Anjungan ( 60 km dari Pontianak) – Paroki Sungai Pinyuh, telepon 0561 652079 – Peresmian 29 April 1973, Uskup Agung Pontianak Mgr. Herculanus Pr.
Di Keuskupan Sanggau terdapat Gua Maria Pusat Damai, Bodok.
Di Keuskupan Sintang terdapat dua gua Maria, yakni Gua Maria Sejiram - Kapuas Hulu dan Gua Maria Tahta Kebijaksanaan Putussibau – (4 km dari pusat kota Putussibau), Jalan Lintas Timur, Simpang Melapi – Kab. Kapuas Hulu. Peremian awal Juni 2002, Pastor Paroki Putussibau, Pastor YJ Jakang SMM.

Di Keuskupan Tanjung Selor, Kaltim, terdapat Gua Maria Sei Mentogog - 4 km dari jalan aspal Slipi, Pantai Amal Tarakan, 13 km dari gereja Paroki St. Maria Immaculata, Jl. Jendral Sudirman 252, telepon 0551 51271, Kampung Baru, Tarakan – Kalimantan Timur.

Di wilayah lain di Indonesia terdapat banyak pilihan tempat ziarah di bulan Rosario ini seperti di bawah ini.

1. BANTEN
 Keuskupan Bogor: Gua Maria Bukit Kanada (Kampung Narimbang Dalam) - Jl.Raya Cipanas Km.2 (Sekolah Perawat/SPK RS Misi) Rangkasbitung, Serang. Paroki Santa Maria Tak Bernoda - Jl. Multatuli, Rangkasbitung. Peresmian 13Agustus 1988

2. JAWA BARAT
2.1. Keuskupan Bandung :
2.1.1. Gua Maria Sawer Rahmat - Cisantana, Cigugur, Kuningan. Peresmian 21 Juli 1990, Kardinal Tomko. Konsumsi peziarah : WKRI Cisantana, telepon 0232 875234.
Rute:
a. Jakarta -Cirebon -Kuningan, sebelum masuk kota Kuningan, diterminal Cirendang belok kanan menuju Cigugur (3 km) dari Cigugur naik ke Cisantana
b. Jakarta - Bandung - Tasikmalaya - Kuningan - Cirebon. Sebelum masuk kota Kuningan (sesudah Waduk Darma) atau di Cigadung belok ke kiri melewati Cigugur kemudian naik ke Cisantana.
Akomodasi:
Penginapan : ada penginapan di Cisantana untuk 50-60 orang atau hotel di Kuningan
Makan : Hubungi WKRI Cisantana attn. Ibu Gunawan (0233) 875234
Harga antara Rp. 6.000, - Rp. 7.500 per orang
2.1.2. Gua Maria Karmel - Biara Suster Karmel OCD, Jl. Karmel II \ 51, telepon 022 278 6152 - Lembang ~ Paroki Santa Maria Lembang, Jl. Karmel I \ 51, telepon 022 278 7331. Peresmian Mei 1989, Uskup Bandung, Mgr. Alexander Djaja-siswaja Pr.
  2.2.Keuskupan Bogor :·
2.1.1. Gua Maria Biara Santa Clara - Biara Suster Santa Clara, Pacet, Sindanglaya, telepon 0263 512 237 - Cipanas. (setiap hari s/d pkl. 11.30)

3. D.K.I. JAKARTA
  3.1. Keuskupan Agung Jakarta :·
3.1.1. Gua Maria Bunda Penebus - Paroki St.Thomas Rasul, Jl. Pakis Raya, Blok G 5, No. 20, Bojong Indah - Jakarta Barat (Kompleks Bojong Indah - Jalan Daan Mogot, Jakarta - Tangerang).
3.1.2. Gua Maria Fatima - Kompleks Biara Suster Gembala Baik RGS , Jl. Jatinegara Barat - Jakarta Timur. Acara rutin : Prosesi Bunda Maria Fatima & Perayaan Ekaristi setiap bulan tanggal 13, pukul 17.00. {Peresmian 13 Mei 1950 - Inter-nuntio, Mgr. De Jonge & 13 Mei 1961 - Uskup Jakarta Mgr. A. Djajasaputra SJ}.

4. JAWA TENGAH
  4.1. Keuskupan Purwokerto :·
4.1.1. Gua Maria Kaliori - Kaliori, 20 km Purwokerto arah Banyumas; informasi : Sekretariat - telepon 0281 632479 - 796242 atau Gereja Katedral Purwokerto, Jl. Gereja no.3, telepon 0281 637052. Pemberkatan Patung Bunda Maria, 10 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta. 08 Desember 1989 gua diberkati oleh Mgr. PS Hardjasoemarta MSC. Dilengkapi Taman Rosario Hidup dengan 15 relief peristiwa renungan doa rosario.
Rute:
Jakarta/Bandung - Wangon - Buntu - Gombong/Yogyakarta. Dari arah Bandung, sampai di pertigaan Buntu belok ke kiri menuju Purwokerto melewati Banyumas dan Sokaraja, setelah melewati Sungai Serayu di antara jalan berkelok-kelok di sebelah kanan ada papan nama besar Goa Maria Kaliori.
Jakarta - Purwokerto - Gombong/Yogyakarta
Dari arah Purwokerto setelah melewati Sokaraja (terkenal dengan getuknya) dan setelah pabrik Gula Kalibagor, di sebelah kiri ada ada papan nama besar Goa Maria Kaliori.
Penginapan & akomodasi:
Rumah retret Maria Immaculata.
4.1.2. Gua Santa Maria Nusakambangan - Ds. Klaces, Kec.Pembantu Kampung Laut, Cilacap. Sekretariat : Jl. Gatot Subroto 35A, telepon 0282 533018, Cilacap.
Rute:
1. Majingklak ~ pelayaran Majingklak - Klaces 20 menit. Banjar - Majingklak (Kalipucang) 45 km, Majingklak-Pangandaran = 25 km.
2. Sleko-Cilacap ~ pelayaran Sleko - Klaces 2 jam.
  4.2. Keuskupan Agung Semarang :·
4.2.1. Gua Maria Kerep - Ambarawa (Seberang terminal Ambarawa), Paroki St. Yusuf Ambarawa, telepon 0298 591028 - pengelola, telepon 0298 592085. Peresmian 15 Agustus 1954, Uskup Semarang Mgr. Soegijopranoto SJ & Peresmian renovasi 04 Oktober 1981, Uskup Agung Semarang, Justinus Kardinal Darmoyuwono, Pr.
Rute:
Jakarta - Semarang - Ambarawa
Dari arah terminal Ambarawa sebelum Komplek Gereja Paroki St. Yusuf ada jalan ke kanan menuju Gua Maria Kerep.
Penginapan & Akomodasi: Susteran Marsudirini di samping Gereja.
4.2.2. Gua Maria Sendang Sriningsih - Dsn.Jali, Ds.Gayamharjo, Prambanan. (jalan raya Yogya - Solo, Pertigaan pompa bensin Pandan Simping. Acara rutin : Pem-bukaan & penutupan bulan Maria (Mei & Oktober), prosesi obor dari Gereja Mar-ganingsih+doa jalan salib+misa (pkl.21.00) di gua & novena malam Jumat Kli-won. Peresmian 29 Mei 1953. Paroki Santa Maria Bunda Kristus, Wedi - telepon 0272 - 322797. Peresmian Renovasi 19 Agustus 1979, Uskup Agung Semarang, Justinus Kardinal Darmoyuwono Pr.
4.2.3. Gua Maria Sendang Ratu Kenya \ Gua Hati Ibu Yang Bahagia - Danan, Giriwoyo, Wonogiri. Paroki St. Ignatius - Danan, Peresmian 30 Septem ber 1997, Uskup Emeritus Keuskupan Sintang, Mgr. Isaac Dura, Pr. Sumber air diberkati 30 September 1998 oleh Mgr. V.Kartosiswoyo, Pr. Acara rutin: Misa setiap Jumat pkl. 20.00 & Novena 9x Minggu pertama (pkl. 10.00) September s/d Mei.
4.2.4. Gua Maria Mojosongo - Debegan Rt 04\V, Kel.Mojosongo, Kec.Jebres (jalan Brigjen Katamso) Surakarta/Solo. Paroki Santa Maria Regina Purbowardayan - Jl. Jend. A.Yani 10, telepon 0271 56620. Peresmian 25 Desember 1983, Uskup Agung Semarang, Julius Kardinal Darmaatmadja SJ. Acara rutin : Misa setiap malam Jumat Pertama pkl. 21.00.
4.2.5. Gua Maria Sendang Pawita Sinar Surya Tawangmangu - +/- 3km lokasi wisata Tawangmangu, Dusun Sendang, Desa Panjang, Kec. Tawangmangu - Karang Anyar. Paroki St. Pius X, Jl. Lawu 362, telepon 0271 495192, Karang- anyar.
4.2.6. Gua Maria Marganingsih (= jalan mengalirnya rahmat) - Ds. Ngaren, Bayat - Klaten (Yogyakarta - Solo, Pertigaan Bendo Gantungan Klaten arah Bayat), Paroki Santa Maria Bunda Kristus, Wedi - telepon 0272 - 322797 {Peresmian 27 Oktober 2002 - Uskup Agung Semarang, Mgr. Ign. Suharyo, Pr}.
4.2.7. Gua Mawar Maria - Ds. Kembang Sari, Kec. Musuk - Boyolali. Peresmian 25 Juni 1982, Pastor paroki, Rm. A. Endro Karyono MSF. Paroki Hati Tak bernoda SP Maria, Jl. Merbabu 24, telepon 0276 21107, Boyolali. Kontak : Mudika Stasi Musuk d/a Kembangsari 06/II, Musuk ~ email : chollo@plasa.com (Sdr.Teguh Tri Kuncoro). atau sulisrose@plasa.com.
4.2.8. Gua Maria - Sendang Sancta Rosa Mystica - Dsn Banyuurip, Ds Jelok, Kec. Tuntang, Kab. Semarang (Bawen - Salatiga). Koster, Pak Stefanus Aan 0822 980 461. Paroki St. Paulus Miki, Jl. Diponegoro 34 telepon 0298 324076, Salatiga.

5. D.I.YOGYAKARTA
  5.1. Keuskupan Agung Semarang :·
5.1.1. Gua Maria Lourdes Sendang Sono - Kalibawang, Kulon Progo (Jl.Raya Mun- tilan - Wates), Paroki Promasan, telepon 0292 21130. {Peresmian 08 Desember 1929, Pastor RP Prennthaler SJ}. Misa setiap Sabtu selama bulan Mei & Oktober pkl 16.00.
5.1.2. Gua Maria Sendang Jatiningsih - Ds.Jlitar, Moyudan, Sleman (Sendang Sono - Yogyakarta lewat Nanggulan - Godean). Paroki St. Petrus & Paulus - Klepu, Pos Godean, Yogyakarta 55564.Peresmian renovasi 1999, Uskup Agung Semarang, Mgr. I.Suharyo Pr.
5.1.3. Gua Maria Tritis - Dsn. Bulu, Ds. Giring, Kec. Paliyan, Kab. Gunung Kidul - Wonosari. Paroki St. Petrus Kanisius - Jln. Mgr. Sugiyapranata 29, telepon 0274 391063, Wonosari. Setiap Minggu bulan Mei & Oktober ada perayaan ekaristi pkl. 11.30.
Rute:
Dari Yogyakarta - Wonosari; sampai simpang tiga Gading (dekat lapangan terbang landasan rumput) belok kanan menuju Playen - paliyan - Pasar Trowono - Singkil. Rute ini paling umum dilalui para peziarah dan jarak dari Gading - Goa Maria Tritis sekitar 28 km.
5.1.4. Gua Maria Sendang Rosario - Ds.Ngijorejo, Kec.Gading, Wonosari (Jalan Raya Yogyakarta - Wonosari ~ Gua Maria Tritis). Peresmian 11 Pebruari 1962, Pastor T.Widyana SJ. Peresmian Renovasi 1975, Justinus Kardinal Darmo-yuwono, Pr. Peresmian Renovasi Ke-2, 21 Juni 1997, Uskup Tanjung Karang, Mgr. A.Henry Soesanto SCJ.
5.1.5 Salib Suci Gunung Sempu, Bantul, Yogyakarta
Rute:
Dari Jalan Ringroad Yogyakarta masuk Pabrik Gula Madukismo kemudian ke barat sekitar 1,5 km ada jalan ke kiri menyeberangi rel ka angkutan tebu.
Kontak person:
Bp. Sugiharta
Ketua Wilayah Gunung Sempu - telp. 0274-381877
Pastoran Paroki Hati Kudus yesus Pugeran Yogyakarta
Jl. Suryaden 63, Yogyakarta Telp. (0274) 372295
email: sekretariat_paroki@pugeran.net
website: www.pugeran.net

6. JAWA TIMUR
  6.1. Keuskupan Malang :·
6.1.1. Gua Maria Sendang Purwaningsih - Purworejo, Kec.Donomulyo, Kab. Malang (dekat lokasi wisata Pantai Ngliyep, 53 km dari Kota Malang). Peresmian 10 Mei 1990, Pastor Paroki Purworejo, Rm. Henricus Franciscus Demmer O.Carm.
6.1.2. Gua Maria Sendang Retno Adi - Ngadireso - Tumpang - Poncokusumo - Malang. Pertapaan Karmel \ Biara Suster Putri Karmel, telepon 0341 788650 (pkl. 07.00 s/d 15.00), fax 0341 788651 (24 jam).
6.1.3. Gua Maria Jatiningrum - Curah Jati (45 km dari Banyuwangi) - Grajagan - Banyuwangi. Paroki Ratu Para Rasul. Peresmian 15 Agustus 1956, Uskup Malang, Mgr. AEJ Albers Ocarm. Sebelum tahun 1995 bernama Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit.
  6.2. Keuskupan Surabaya :·
6.2.1. Gua Maria Lourdes Puh Sarang - Kec. Semen - Kediri. Paroki St. Vincentius a Paulo, Jl. Veteran no. 3, telepon 0354 772782, Kediri. Peresmian 2 Mei 1999, Uskup Surabaya, Mgr. J. Hadiwikarta Pr. Acara rutin, Misa tirakatan malam Jumat Legi, pkl. 24.00 (didahului doa rosario pkl. 23.30).
6.2.2. Gua Maria Fatima Sendang Waluyojatiningsih - Klepu, Kec. Sooko, Kab. Ponorogo (Ponorogo arah Pulung - Sooko, +/- 30 km arah timur Gereja St.Maria - Jalan Gajah Mada 45, telpon 0352 481184, Ponorogo). Peresmian 27 Mei 1988, Uskup Surabaya Mgr. AJ Dibjakarjana Pr., peresmian setelah renovasi, thn. 2001, Uskup Surabaya, Mgr. J.Hadiwikarta, Pr.

7. LOKASI ZIARAH LAIN
  7.1. Sekitar D.I.YOGYAKARTA·
7.1.1. Candi/Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus - Ganjuran, Bantul, telepon 0274 367154, (Jowilayan, Km.16 Yogyakarta/Bantul - Pantai Samas). Peresmian 11 Februari 1930, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Van Velsen SJ. Acara rutin : Ungkapan devosional & upacara khusus, Malam Jumat Pertama pkl. 19.00 & Minggu ke-5 setiap bulan, pkl. 07.00 & Minggu terakhir bulan Juni pkl. 07.00, serta Tirakatan Malam Jumat Kliwon pkl. 19.00.
7.1.2. SALIB SUCI + Gua Maria Bunda Berduka Cita Gunung Sempu - Gereja Salib Suci, Kec. Kasihan, Kab.Bantul (1.5 km dari Pabrik Gula Madukismo - masuk dari ring road selatan Yogya); Acara rutin : Novena Salib Suci (devosi kepada salib suci) setiap minggu ke - 3, pkl. 10.00 wib. Paroki Hati Kudus Yesus, Pugeran - Jl. Suryaden 63, telepon 0274 372 295 Yogyakarta. Peresmian 20 Mei 1990 - Uskup Agung Semarang Mgr. Julius Darmaatmadja SJ.
7.1.3. Sumur Maria Kitiran Mas - Gereja St.Maria Assumpta, telepon 0274 895 146, Pakem - Jalan Raya Yogyakarta - Kaliurang, Km 17). Penggalian sumur kecil tahun 1985, Pemberkatan renovasi (sumur lebih besar) 14 Oktober 2001.
7.1.4. Makam Romo Richardus Kardis Sandjaja, Pr - Jl. Kartini, Muntilan ; Paroki St. Antonius, telepon 0293 587046 ~ Rumah retret St. Fransiskus Asisi, Jln. Kartini 11 (samping RSU Muntilan), telepon 0293 587 095.
8. SUMATERA UTARA
  8.1 Keuskupan Agung Medan :·
8.1.1. Graha Bunda Maria Annai Velangkanni - Taman Sakura Indah Blok A / 1, Jl. Sakura III No. 7, Tanjung Selamat, telepon 061 8201943 Medan-Tuntungan, Sumatera Utara.

9. BANGKA \ RIAU KEPULAUAN \ PULAU GALANG \ PULAU BATAM
  9.1 Keuskupan Pangkal Pinang :·
9.1.1. Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu - Bukit Mo Thian Liang (Bukit Menggapai Langit), Belinyu - Bangka (90 km dari Pangkal Pi- nang) - Paroki St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, Jl. Mayor Syafri Rakhman 107, telepon 0715 321331, Belinyu. Peresmian : 08 Desember 1999, Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD.
Kontak person: Pastor Ambros Sanas, SSCC. Pastor Paroki St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Jl. May Syafri Rakhman 107, Belinyu 33254 Telp. 0715 - 321331

Paroki Katedral St. Yosef
Jl. Gereja No. 2, Pangkalpinang 33131 Telp/Fax. (0717) 432178 / 432152

Pastor L.I Wayan J. Sunaryo, SVD Pastor Paroki St. Petrus
Jl. Anggrek Blok II Lubuk Baja - Batam 29432 Telp./Fax. (0778) 457755 / 451170

Pastor Philipus Seran Sega, Pr
Pastor Paroki Hati St.Perawan Maria Yang Tak Bernoda
Jl. Diponegoro No. 12 Kotakpos 30, Tanjungpinang 29101
Telp./Fax. (0771) 21386 / 20096

9.1.2. Gua Maria Bunda Pelindung Teluk Dalam - Pulau Bintan, Pantai Trikora Teluk Dalam (49 km dari Tanjung Pinang). Paroki Hati St. Pera- wan Maria Yang Tak Bernoda, Jl. Diponegoro 12, teepon 0771 21386 \ 20096, tanjung Pinang. Peresmian : 22 April 2001, Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD.
9.1.3. Bunda Maria di Atas Perahu, Galang Site II - Pulau Galang, Paroki St. Petrus, Lubuk Baja - Jl. Anggrek Blok II Lubuk Baja, telepon 0778 457755 \ 451170, Batam. Peresmian 30 September 1994.
9.1.4. Gua Hati Tersuci Santa Perawan Maria - Paroki Beato Damian, Kompleks Green Town, Blok Q, No. 21 (Depan TOP 100), Bengkong Harapan, Batam. Peresmian 17 Maret 2002 oleh Mgr.Hilarius Moa Nurak SVD

10. JAMBI
10.1 Keuskupan Palembang :·
10.1.1. Gua Maria Ratu Rosari – Kompleks Pondok Kristofel (Rumah Biara SCJ) , telepon 0741 – 40207, Paroki St. Theresia – Jl. RD Mattaher 19, telepon 0741 – 23310, Jambi {Peresmian 07 Oktober 2002 – Uskup Palembang, Mgr. Al. Sudarso SCJ}.

11. LAMPUNG
11.1. Keuskupan Tanjung Karang :·
11.1.1. Gua Maria Padang Bulan – Pringsewu, Lampung (Arah barat kota Bandar Lampung) ~ 3 km dari Pringsewu arah Kab. Tanggamus dise-belah kanan jalan. Rumah retret La Verna , fax 0729 21788. Peresmian 19 Agustus 1984.
Rute:
Kendaraan Umum : peziarah bisa naik Bus Damri dari Stasiun gambir menuju Lampung. Turun di Stasiun KA Tanjung Karang, kemudian ganti angkutan umum menuju terminal Rajabasa. Setelah itu melanjutkan dengan bus jurusan Kota Agung. Turun di Pringsewu, tepatnya di pangkalan ojek pasar esok.
Kendaraan Pribadi/Rombongan : Dari pelabuhan Bakauheni menuju ke arah kota Tanjung Karang melewati bundaran Sukarno-Hatta, ada pertigaan belok kanan menuju Jl. Pramuka sampai di terminal kecil Kemiling belok kanan menuju Pringsewu dan melewati Pasar Gedungtataan, Pasar Gadingrejo sampai di pasar Pringsewu ke arah Kabupaten Tanggamus sekitar 3km (dari lampu lalulintas Pringsewu) belok kanan menuju lokasi Gua Maria PadangBulan.
Penginapan : di lokasi ada rumah retret La Verna yang dikelola Suster-suster Fransiskanes dari Santo Gregorius, Martir( FSGM)
11.1.2. Gua Maria Fajar Mataram – Bandarjaya, Lampung (Arah utara kota Bandar Lampung–menuju Kotabumi), Desa Merapi, Kel. Fajar Mataram – Kec.Seputih Mataram, Kab. Lampung Tengah. (Belok kanan di Pasar Bandarjaya).
Rute:
Kendaraan Umum : peziarah bisa naik Bus Damri dari Stasiun gambir menuju Lampung. Turun di terminal Rajabasa. Setelah itu melanjutkan dengan bus jurusan Bandar Jaya. Turun di terminal Bandar Jaya kemudian naik angkutan kota jurusan Merapi (Pajar Mataram)
Kendaraan Pribadi/Rombongan : Dari pelabuhan Bakauheni menuju ke arah Kota Bumi, dari bundaran Sukarno-Hatta, belok kanan menuju Bandar Jaya terus ke jurusan Merapi.

12. NUSA TENGGARA TIMUR
  12.1 Keuskupan Atambua :·
12.1.1. Gua Maria Lourdes Betun – 4 km dari Gereja St. Maria Fatima.
12.1.2. Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat – Stasi Silawan, Paroki Stella Maris Atapupu, Timor Tengah Utara (50 meter dari perbatasan Timor Lorosae) ~ {Peresmian medio Agustus 2001 – Vikjen Keuskupan Atambua, Pastor Agustinus Bula, Pr}.
12.1.3. Gua Maria Bitauni – Paroki St. Maria Penyelenggara Segala Rahmat, Kiupukan, Pos Kefa.
12.1.4. Gua Maria Kapela Wilain – Paroki St. Petrus Lahurus, Pos Atambua.
12.2 Keuskupan Larantuka :·
12.2.1. Gua Maria Wato Jong – Paroki St. Maria Diangkat ke Surga, Bama, Lewokluo.
12.3 Keuskupan Agung Ende :·
12.3.1. Gua Maria Fatima – Paroki St. Perawan Maria yang Tak Bernoda, Lela, Maumere.
12.4 Keuskupan Agung Kupang :·
12.4.1. Gua Maria Lourdes – Paroki Kristus Raja Kupang.

13. MALUKU
13.1 Keuskupan Amboina :·
13.1.1. Gua Maria Bunda Hati Kudus – Waur Melati, Pulau Seram. Pastoran Kamal Waisarisa – Seram, telepon 0913 61292
13.1.2. Gua Maria Panjang – 5 km dari kota Ambon.
13.1.3. Golgota di Masbait + Gua Maria – Masbait ~ Desa Klanit, daerah Langgur, Maluku Tenggara, Kepulauan Kei & Aru. Peresmian 2000, Duta Besar Vatikan, Mgr. Renzo Fratini.

14. SULAWESI
14.1 Keuskupan Manado :·
14.1.1. Gua Maria Bunda Bukit Karombasan – Paroki Hati Kudus Karombasan, telepon 0431 861403 – Manado.
14.1.2. Gua Maria Redemtoris Mater – Paroki St. Yoseph, Manado Selatan. Jl. Gereja St.Yoseph 17, telepon 0431 851928 – Manado.
14.1.3. Gua Maria Bunda Hati Kudus – Desa Woloan, Tomohon. Pastoran Woloan, telepon 0431 352212.
  14.2 Keuskupan Agung Makassar :·
14.2.1. Gua Maria Balla – Pena, Polmas – Toraja Barat, Sulawesi Selatan. Pastoran Polewali, Jl. Amanna Pattola 2, telepon 0428 21720, Polewali.
14.2.2. Gua Maria Watan Soppeng – Paroki St. Perawan Maria Bunda Peng- harapan, Jl. Samudera 48, telepon 0484 21362, Watan Soppeng, Sulawesi Selatan.
14.2.3. Gua Maria Sendang Mulyasari – Kota Unaaha, Kendari, Sulawesi Tenggara. Paroki Kendari, Jl. Moh.Hatta 63A, telepon 0401 21886.



Seksi Komsos DPP
Sumber: http://www.pondokrenungan.com/GoaMaria.php

Inilah Bintang Pemandu Gereja Siantan 2012

Dewan Pastoral Paroki (DPP) Stella Maris akhirnya berhasil menyusun rencana kerja pada Sabtu – Minggu (12-13/11) yang lalu, di Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat. Penyusunan rencana kerja ini dihadiri hampir seluruh anggota DPP periode 2011 – 2014, para Ketua Kring, dan Pastor Paroki Stella Maris, Pastor Sony Wengkang MSC dan Pastor Jeffry MSC.

“Penyusunan rencana kerja ini menjadi istimewa karena dilakukan oleh anggota DPP yang baru. Sekarang adalah rapat kerja yang ke-11 kalinya dalam sejarah Paroki Stella Maris,” ujar Pastor Sony MSC, di Gedung CU Stella Maris, Siantan, Sabtu (12/11).

Rangkaian dari penyusunan rencana kerja ini diawali dengan pembahasan visi, misi, dan arah kebijakan Paroki Stella Maris. “Bagian pertama adalah apa yang menjadi pijakan DPP 2011-2014. Karenanya dewan harian telah menyusun visi, misi dan arah kebijakan. Ini yang menjadi pusat perhatian selama 5 tahun,” ujar Pastor Sony. “Periode ini, visinya tidak mengalami perubahan tapi lebih pada penyempurnaan,” ujar Pastor Sony menambahkan.
Foto bersama seluruh pengurus DPP Stella Maris 2011-2013 
di hall atap (lantai 4) CU Stella Marisusai mengikuti Rapat Kerja 
Pengurus DPP tanggal 5-6 November 2011 

Adapun, visi Paroki Stella Maris untuk periode 2011-2014 yakni Paroki Stella Maris adalah Persekutuan Umat Allah yang multi etnik, kompak dan mandiri; atas dasar kasih persaudaraan untuk mewujudkan 5 pilar gereja dalam keluarga, umat basis serta pelestarian lingkungan hidup.

Terkait dengan dimasukkannya 5 pilar gereja dalam visi, menurut Pastor Sony, karena sesuai dengan Sinode Keuskupan Agung Pontianak. Hal penting juga menurut Pastor Sony adalah bahwa tahun 2012 sebagai tahun iman. “Itu mulai berlangsung pada 11 Oktober 2012. Barangkali kita sudah bisa memasukkannya dalam rencana kerja. Dan ini menjadi garis atau panduan bagi kita bersama,” katanya. 

Menurut Pastor Jeffry, visi menjadi kekuatan atau kelebihan bagi umat paroki. “Visi menjadi kekuatan atau kelebihan kita sebagai umat Allah yang multi etnik,” katanya. Persoalan beragam etnik ini, menurut Alfon, menjadi tugas bersama biar semakin harmonis. “Multi etnis itu adalah kenyataan. Ini sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita. Yang penting adalah kita berpikir positif sehingga muncul aneka ragam dalam gereja. Rukun itu indah,” ujar Alfon.

Sementara misi, dalam rapat kerja ini dirumuskan: (1) Menjalin kekompakan umat yang multi etnik,(2) Mewujudkan persekutuan, pelayanan, pewartaan, kebaktian dan kesaksian serta pelestarian lingkungan hidup dalam kasih persaudaraan, dan (3) Memberdayakan umat untukmandiri dalam hal iman, tenaga, sarana dan finansial.

Guna mewujudkan agar visi dan misi itu tercapai, maka disusunlah arah kebijakan paroki. Arah kebijakan ini meliputi: (1) Pendampingan pengurus DPP, Wilayah, Kring, BIA, Remaja dan OMK serta Kelompok Kategorial,(2) Membuat bank data,(3) Menyusun AD/ART Paroki,(4) Meningkatkan partisipasi umat dalam mewujudkan kemandirian paroki, dan (5) Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dari visi, misi dan arah kebijakan itu kemudian dituangkan dalam rencana kerja setiap seksi DPP. Untuk seksi Liturgi, rencana kerjanya melakukan perekrutan anggota baru tata laksana, serta meningkatkan partisipasi umat dalam dekorasi gereja. Sedangkan program WKRI, yakni melakukan pertemuan rutin setiap bulan, serta mengunjungi panti jompo dan panti asuhan.

Seksi katakese DPP Stella Maris Siantan kali ini akan tetap konsen dengan kegiatan komuni pertama, baptis, dan krisma. “Tim katakese paroki ada 12 orang. Kami juga akan melakukan pertemuan katakese, serta melaksanakan ibadat setiap akhir bulan di Jungkat,” ujar Livinus.

Seksi kerasulan kitab suci akan mengadakan ibadat sabda 1 bulan sekali, serta mengadakan kerasulan kitab suci per 2 bulan sekali pada setiap wilayah, OMK dan anak-anak. “Kita akan bicara soal spiritualitas, mentalitas, dan kepemimpinan,” ujar Rosy, Koordinator seksi Kerasulan Kitab Suci.

Untuk seksi kesehatan, menurut Beno, dalam rencana kerjanya akan melakukan pendataan tenaga kesehatan di paroki, serta melaksanakan kegiatan Posyandu. “Kita juga akan melakukan donor darah dan penyuluhan deteksi dini kanker rahim,” ujar Beno. Bagian seksi kesehatan ini mendapat tugas baru yakni deteksi dini faktor resiko kolesterol dan diabetes.

Sedangkan Seksi Sosial, DPP Stella Maris konsen dengan fasilitasi pengurusan peti mati, kuburan dan ambulan. “Rencana kerja seksi sosial juga akan melakukan pengumpulan dana melalui parkir gereja, penjualan khusus buku Madah Bakti dan penjualan stiker pembatas buku,” ujar Frans Masri, Koordinator seksi sosial.

Regina, dari seksi keluarga kemudian memaparkan program kerjanya untuk tahun 2012. Menurut Regina, seksi keluarga akan melaksanakan misa lansia dan orang sakit, serta pertemuan dengan orang tua, konseling keluarga sepanjang tahun.

Sementara Fery dari Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Stella Maris memaparkan rencana kerja OMK yakni mengadakan Musyawarah Besar, latihan kepemimpinan, HUT OMK, retret dan perayaan Tahun Baru 2012. Seksi keamanan akan konsen dengan kegiatan besar keagamaan di paroki.

Menurut Edi Petebang, untuk seksi Komunikasi Sosial sebagai seksi yang baru di paroki akan menjadi jembatankomunikasi DPP dengan umat dimana saja. “Bagaimana paroki juga mempunyai data yang relatif tersedia,” katanya. Sedangkan seksi Dana Kemandirian Paroki (DKP) akan melakukan sosialiasi serta membentuk kepengurusan baru DKP. Untuk seksi persekutuan doa karismatik Katolik,menurut Herkulanus akan melaksanakan doa dari rumah ke rumah serta mendukung pelayanan seksi katakese. “Terkait dengan aktivitas ini, kami akan selalu berusaha untuk swadya,” papar Herkulanus.

Pastor Sony saat menutup rapat kerja DPP mengatakan, dengan disusunnya rencana kerja ini maka bisa menjadi acuan dalam bekerja. “Kita sudah membuat apa yang menjadi landasan hingga tahun 2014. Kita juga sudah punya prioritas dan kerja-kerja untuk tahun mendatang. Ini menjadi acuan dan arahan bagi kita,” ujar Pastor Sony. “Saya yakin ini akan dilakukan dengan baik dan senang hati demi kemajuan paroki,” katanya menambahkan.

Andika Pasti, Seksi Komsos