Sabtu, 28 Maret 2020

Tata Cara Ibadat Keluarga Katolik

Saat Teduh: Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Bapak, Ibu, Umat Katolik terkasih,
Selain bisa mengikuti misa secara online lewat penyiaran live, kita juga ingin agar umat menghayati cara hidup Jemaat Perdana dengan Berdoa dan Beribadat di dalam Keluraga yang adalah "ecclesia domestica". Ini  file Ibadat untuk Keluarga yang kami salin dari Parorki .


Pengantar
Bapak, Ibu, Saudari-saudara, umat Paroki Keluarga Kudus Pontianak terkasih,
Seperti sapaan pertama kami melalui WA, pandemi virus corona juga menjadi berkat bagi kita. Kita harus tinggal di rumah, bekerja, belajar dan berdoa. Ini menjadi kesempatan baik kita untuk memperbanyak waktu untuk dan bersama keluarga, termasuk dalam beribadah.

Selain kita bisa mengikuti perayaan ekaristi secara online melalui account Paroki Keluarga Kudus Pontianak di Youtube, kami memberi kesempatan kepada Anda sekalian untuk menghayati kehidupan Gereja Perdana (bdk. Kisah Para Rasul bab 2: 41-47, terutama ayat 42: “Mereka bertekun dalam penghajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”) dengan berdoa dan beribadah di dalam keluarga kecil Anda yang adalah “ecclesia domestica” (Gereja-Keluarga). Doa dan Ibadat ini bisa dilakukan pada Pekan Suci nanti dan hari-hari Minggu selanjutnya selama kita berada dalam masa pandemi virus corona ini.

Kami menyiapkan bahan ini dan bahan-bahan ibadat berikutnya. Bahan ini bisa tinggal dibacakan saja, tentu akan lebih baik bila disiapkan lebih dahulu. Kami sebarkan ini melalui Ketua-ketua Lingkungan dan WA. Umat Paroki lain yang mau melaksanakan dan memakai bahan ini, kami persilahkan. Bahan ini kami ambil dan modifikasi dari buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam, yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia. Semoga bisa dipakai dengan semestinya.

Pontianak, 27 Maret 2020.
Salam dan Hormat
Pastor Yulianus Astanto Adi CM (0812 3138 6658).
 



IBADAT KELUARGA
MINGGU PRAPASKA V-A
29 Maret 2020

PERSIAPAN
Ambil waktu kapan saja anggota keluarga siap. Kepala keluarga perlu mengajak anggota keluarga untuk menentukan jadwal ibadat bersama. Siapkan Salib dan Lilin di atas meja dengan alas putih (kalau ada). Anggota keluarga bisa berkeliling seputar meja. Ayah sebagai Kepala Keluarga bisa memimpin Ibadat Minggu Keluarga ini. Kalau mau ibadat ini bisa dilengkapi dengan lagu-lagu sederhana yang bisa dinyanyikan seluruh anggota keluarga.

RITUS PEMBUKA
P          : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U         : Amin
P         : Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus besert kita.
U         : Sekarang dan selama-lamanya

Kata Pembuka:
P         : Anak-anak yang terkasih, kita melihat dalam keluarga kita dan keluarga-keluarga yang lain: ada kelahiran, ada kematian. Tidak jarang kenyataan ini membuat kita bertanya: untuk apa segala jerih payah Papa Mama selama ini? Untuk apa kalian menuntut ilmu dan belajar tentang kehidupan? Untuk apa kita melakukan pengorbanan atas kepentingan kita untuk sesame? Kalau semuanya akan berakhir pada kematian?
              Kristus sendiri telah mengalahkan mau dan hidup bersatu dengan Bapa. Hari ini kita akan mendengarkan Injil tentang Kebangkitan Lazarus yang menjadi pralambang kemenangan Yesus atas maut.
              Bagi kita, semuanya itu merupakan tanda perhargaan akan hidup yang tetap harus kita maknai sebaik-baiknya.

              Hening sejenak.

              Marilah kita Bersama-sama mengakui segala dosa dan kekurangan kita, dalam Terang Sabda Tuhan.

P+U    : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian.
               Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P         : Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hatiNya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U         : Amin
P         : Tuhan, kasihanilah kami.
U         : Tuhan, kasihanilah kami.
P         : Kristus, kasihanilah kami.
U         : Kristus, kasihanilah kami.
P         : Tuhan, kasihanilah kami.
U         : Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembuka
P         : Tuhan dan Allah kami, PuteraMu telah menyerahkan diriNya sampai wafat, karena kasihNya kepada kami. Kami mohom, semoga berkat bantuanMu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, PuteraMu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, Bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U         : Amin.

LITURGI SABDA
Salah seorang anggota keluarga, bisa ditunjuk untuk membacakan bacaan. Ada baiknya bacaan ini dipersiapkan lebih dahulu.

Bacaan Pertama

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel

Beginilah firman Tuhan Allah, “Hai umatKu! Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitakn kami dari dalamnya. Dan Aku akan mengantar kamu kembali ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, yakni pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kami dari dalamnya. Aku akan mencurahkan RohKu ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali; dan Aku akan menempatkan kamu di tanah airmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan melaksanakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U         : Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ulangan: Pada Tuhan ada kasih setia; Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Mazmur:
1.     Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan: Tuhan dengarkanlah suaraku! Biarlah telingaMu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2.     Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi padaMu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepadaMu.
3.     Aku menanti-natikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firmanNya. Jiwaku mengharapkan TUhan, lebih daripda pengawal mengharapkan pagi.
4.     Lebih dari pengarawal mengharapkan pagi, berharaplah kepada Tuhan, hai Israel. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil
Didaraskan atau dinyanyikan bila Injil diarak (ada prosesi Injil). Bila tidak, tidak didaraskan juga tidak apa-apa.

P         : Akulah kebangkita dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepadaKu tiak akan mati selama-lamanya.

Bacaan Injil
P         : Marilah kita Bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.

Ketika Lazarus jatuh saki, kedua saudaranya, Maria dan Marta, mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, supaya melalui penyakit itu Putra Allah dimuliakan.”
Yesus memang mengasihi Marta dan saudaranya, serta Lazarus. Namun, setelah didengarNya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada; tetapi sesudah itu Dia berkata kepada murid-muridNya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”
Ketika tiba di Betania, didapatiNya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus dating, ia pergi menemui Dia. Tetapi Maria tinggal di rumah. Lalu kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa ALllah akan memberikan kepadamU segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.”
Kata Marta kepadaNya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa saja yang percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Putera Allah, yang akan dating ke dalam dunia.”
Kemudian, ketika melihat Maria menangis, Yesus sangat terharu dan berkata, “Dimanakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Lalu menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, Ia sungguh mengasihi dia!” Tetapi beberapa orang diantaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkan Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?”
Yesus sekali lagi sangat terharu, lalu pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
Jawab Yesus, “Bukankah sudah Aku katakana kepadamu: Jika engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”  Mereka pun mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah kea das dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamU, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingkiu Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu dating ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.”
Banyak diantara orang-orang Yahudi yang dating melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U         : Terpujilah Kristus.

Renungan
Pemimpin ibadat bisa memberikan renungan singkat, sharing renungannya atau mengajak anggota keluarga yang hadir untuk sharing hal-hal apa yang mengesankan mereka; hal-hal apa yang kira-kira Tuhan katakana kepada mereka. Setelah itu hening sejenak. Lalu dilanjutkan dengan menyatakan Iman Kepercayaan.

Syahadat Para Rasul
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, PutraNya yang tunggal Tuhan kita.
(Sambil membungkukkan badan) Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkanl yang rurun ke tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surge duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan dating mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan pra kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Amin.

Doa Umat
Pemimpin dapat mengajak anggota keluarga untuk berdoa secara spontan tentang apa saja yang menjadi perhatian dan keperluan mereka. Tetapi bila mengalami kesulitan, doa permohonan ini juga bisa dipakai. Bisa didoakan bergantian.

P         : Saudara-saudari, Yesus bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan. Siapa percaya kepadaKu akan hidup, sekalipun sudah mati.” Dengan perantaraanNya, marilah kita panjatkan doa-daoa permohonan kita.

1.                Bagi Gereja yang kudus.
Semoga Gereja yang kudus senantiasa mewartakan kabar gembira kebangkitan Kristus sedemikian rupa sehingga menyemangati hidup para anggotanya dalam optimism iman, terutama ketika kami sedang berada dalam bayang-bayang virus corona. Marilah kita mohon.
2.                Bagi masyarakat kita.
Semoga masyarakat kita diterangi oleh pengharapan yang pasti akan masa depan yang baik, bahwa bencana virus corona ini pasti akan berlalu; dan semoga masyarakat kami selalu mengusahakan nilai-nilai kebaikan sebagai tanggapan atas anugerah Allah. Marilah kita mohon.
3.                Bagi mereka yang sakit, terutama karena terpapar oleh virus corona.
Semoga mereka semakin meyakini bahwa semua penderitaan, terutama yang disebabkan oleh virus corona ini pasti akan berlalu; dan bahwa kelak mereka akan mati serta bangkit Bersama Kristus untuk memasuki hidup baru. Marilah kita mohon.
4.                Bagi semua anggota keluarga
Semoga Allah Bapa menguatkan iman kita akan Kristus yang memberi hidup abadi, dan kita berdoa semoga kita tidak mudah putus asa di tengah kesukaran dan bencana ini, melainkan tetap berani maju dengan penuh pengharapan dan kegembiraan dalam Tuhan. Marilah kita mohon.
5.                Untuk kepentingan masing-masing. Pemimpin memberi kesempatan untuk hening sejenak, dan mempersilahkan masing-masing atau beberapa anggota keluarga untuk menyampaikan permohonan pribadi mereka.
P         : Demikianlah yang Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadiratMu. Kami percaya akan bantuan dan perhatianMu, walau kami kurang beriman dan berpengharapan. Demi Kristus, Pengantara kami.
Kolekte
Anggota keluarga bisa diajak untuk mengumpulkan kolekte; lalu diletakkan di atas meja “altar”. Selanjutnya kolekte ini bisa diserahkan ke sekretarian paroki sebagai persembahan keluarga.

DOA PUJIAN
Refren diulangki setiap kali ada ajakan “Maka kami berseru:”. Refren ini bisa dinyanyikan.

P         : Saudara-saudari, Allah yang maharahim telah menganugerahkan Masa Prapaska ini sebagai masa suci untuk bertobat. Maka marilah kita berseru:

P          : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang Maharahim.
U         : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang Maharahim.

1.                Ya Allah, Engkau tidak hanya menciptakan kami, tetapi juga menjaga keselamatan kami. Ketika kami jatuh dalam dosa, Engkau mendekati kami dengan penuh kasih. Maka kami berseru:
2.                Engkau telah mengutus Yesus, PuteraMu, untuk menanggung dosa dunia. Dialah Gembala yang baik, yang selalu berusaha mencari domba yang sesat. Dia relah menyerahkan nyawaNya demi keselamatan kami. Maka kami berseru;
3.                Selama masa tobat ini Engkau mengajak kami meningkatkan ibadat serta amal kasih, dan menjadi lebih rajin menyambut sakramen-sakramen, yang menyegarkan dan mempertebal iman. Maka kami berseru:
4.                Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mengundang kami agar menggunakan Masa Prapaska, masa persiapan ini, dengan keterbukaan dan kerelaan hati. Maka kami berseru:

P         : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, Bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami Agustinus Agus, dan Pastor Paroki kami, Yulianus Astanto Adi CM dan Fransiskus Kebry CM, kami melambungkan madah pujian kami bagimu dengan berseru:

MB. No. 381

1.     O Yesus Putra Bapa, mulia sejak semula, sehakekat Allah. Engkau rendahkan diri, rela menjadi abdi, setaraf dengan manusia.
2.     Demi cinta sejati, Kristus serahkan diri, tiada batasnya, dengan patuh dan taat, setia sampai wafat, di kayu salib yang hina.
3.     Maka Kau diluhurkan, padaMu diberikan nama tanpa tara, agar pada namaMu, berlutuhlah umatMu, serta makhluk semuanya.

RITUS KOMUNI

Tanpa Komuni

Bapa Kami
P         : Kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka, sebagai Putra-putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh PutraNya sendiri:
U         : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga.
              Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dai yang jahat. Amin.
P         : Marilah kita saling memberikan salam damai.

P         : Saudara-saudari, pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus, maka Bersama dengan saudara-saudari yang lain, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita.

Sebagai kerinduan kita menerima kehadiran Allah yang menyertai kita dan mau menetap di dalam diri kita, anggota keluarga diajak untuk mendoakan Doa Rindu Komuni Kudus di bawah ini:

Bersama-sama
  Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin. 

RITUS PENUTUP

Amanat Pengutusan
P         : Saudara-saudari, kalau Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman dan harapan kita; sia-sialah apa yang kita kerjakan dan kita usahakan setiap hari. Namun dengan kebangkitan Kristus, maut tidak akan menguasai kita lagi, sebab Kristus hidup di dalam diri kita. Maka marilah kita mengisi hari-hari selama Masa Prapaska ini dengan sikap hati yang ikhlas dan jujur, memperkuat cinta diantara keluarga kita, rela mengampuni bila satu berbuat salah terhadap yang lain. Tetapi mari kita juga memperhatikan dan menyemangati orang-orang yang berputus asa dan kurang percaya. Kita berusaha menghadirkan Kristus di tengah-tengah mereka lewat hidup, kehadiran dan karya kita.

Doa Penutup
P         : Ya Allah yang Mahakuasa, kami mohon semoga kami senantiasai diterima sebagai anggota Tubuh Kristus, PutraMu, yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U         : Amin.

Mohon Berkat Tuhan
P         : Sebelum kita mengakhiri perayaan ini, marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
P         : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U         : Amin.
P          : Saudara sekalian, Perayaan Sabda pada Hari Minggu ini sudah selesai.
U         : Syukur kepada Allah.

Pengutusan
P         : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira bagi banyak orang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar