Selasa, 19 Juni 2012

Minggu 24 Jun 2012 Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk 1:57-66 dan 80)

Dalam Injil Minggu Biasa XII tahun B kali ini ini dirayakan kelahiran Yohanes (Luk 1:57-66 dan 80). Yohanes Pembaptis dikenal sebagai tokoh yang mengakhiri zaman Perjanjian Lama dan mengantar zaman Perjanjian Baru. Injil Lukas menceritakan bagaimana kelahiran tokoh ini diberitakan oleh Malaikat Gabriel kepada Zakharia, ayahnya, ketika ia sedang bertugas mempersembahkan korban di Bait Allah (Luk 1:5-17). Dan Gabriel juga menyebut nama anak itu: Yohanes. Namun Zakharia merasa dirinya sudah tua dan istrinya, Elizabet juga sudah lanjut usia. Tapi Malaikat tetap menegaskan bahwa kabar baik bagi Zakharia. Dan Zakharia sendiri dikatakan akan tak dapat berkata-kata hingga semuanya terjadi karena ia kurang percaya (ayat 18-20). Orang banyak pun menyadari bahwa terjadi penglihatan kepada Zakharia di dalam Bait. Dan istrinya pun mengandung dan menerima ini sebagai perbuatan Tuhan baginya menghapus aibnya (ayat 24-25). Dalam Injil Minggu ini dikisahkan kelahiran Yohanes sendiri (Luk 1:57-66 dan 80).

Ketika saatnya Elizabet melahirkan, datanglah tetangga dan sanak saudaranya untuk merayakan kelahiran sang anak. Pada hari ke delapan, seperti adat waktu itu, ada upacara sunatan dan pemberian nama. Orang-orang menghendaki agar anak itu diberi nama seperti ayahnya, yakni Zakharia. Tapi Elizabet mengatakan, anak itu harus dinamai Yohanes. Mereka pun heran karena nama itu tak pernah ada dalam keluarga besar. Ketika mereka bertanya ke Zakharia, maka ditulisnyalah, "Namanya adalah Yohanes". Orang-orang heran, dan saat itu juga Zakharia mampu berkata-kata lagi. Ia pun memuji kebesaran Tuhan (Luk 1:57-64).

Peristiwa ini menggentarkan hati banyak orang dan menjadi buah pembicaraan. Mereka bertanya-tanya dalam hati, "Menjadi apakah anak ini?" Orang sadar bahwa kejadian ini dijalankan Tuhan sendiri (ayat 65-66).

Nama bagi anak yang diberitahukan Malaikat Gabriel kepada Zakharia, yakni Yohanes, berati "Tuhan merahimi". Nama ayahnya ialah Zakharia, artinya, "Tuhan ingat". Orang banyak mengira nama terbaik bagi anak itu ialah "Tuhan ingat", seperti nama ayahnya. Juga karena Tuhan telah mengingat Elizabet dan Zakharia yang telah lama tidak memiliki keturunan tapi sekarang telah mendapatkannya. Tapi itu tidak cukup. Sang anak mesti dinamai "Tuhan merahimi"! Begitulah yang diberitahukan oleh Malaikat Gabriel sendiri. Dan memang kelahiran Yohanes menandai perbuatan besar Tuhan yang kini merahimi umat-Nya. Nanti akan jelas Yohanes mengajak orang banyak untuk bertobat dan menantikan kedatangan sang Mesias yang bakal dikirim Tuhan sendiri. Dan akan banyak orang yang datang minta dibaptis oleh Yohanes. Begitulah kehidupannya mulai menjadi pertanda bahwa Tuhan merahimi umat-Nya. Tuhan mengajak umat-Nya untuk beralih pendapat dan menantikan sang Penyelamat sejati.

Dalam Luk 1:80 disebutkan bahwa Yohanes bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia tinggal di padang gurun sampai saatnya ketika harus menampakkan diri kepada umat. Tidak diberitakan dalam Injil apa yang terjadi pada Yohanes di padang gurun. Namun kita dapat menduga. Lukas memberi kuncinya: "makin kuat rohnya". Roh yang ada dalam diri Yohanes yang makin kuat ini kiranya yang membawanya ke padang gurun. Di situ ia mengalami hadirnya roh yang semakin nyata, semakin jernih karena tidak tercampur dengan macam-macam kebisingan di dunia ramai. Maklum bagi orang zaman itu padang gurun ialah tempat kesunyian, tempat menyepi. Di situlah Yohanes semakin mendapatkan kekuatan untuk menyampaikan warta kerahiman Tuhan bagi umat-Nya.

Setelah kisah pemberitahuan mengenai kelahiran Yohanes Pembaptis, Injil Lukas beralih mengisahkan pemberitahuan kelahiran Yesus kepada Maria (Luk 1:26-38). Juga kelahiran Yesus dikisahkan setelah kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk 2). Kemudian Lukas mengisahkan tampilnya Yohanes Pembaptis hingga datangnya Yesus kepada dia untuk dibaptis (Luk 3). Begitulah kisah kehidupan Yohanes Pembaptis terjalin dalam kisah kehidupan Yesus sendiri. Yohanes Pembaptis tokoh terakhir dari dunia Perjanjian Lama yang juga menjadi tokoh pertama dalam Perjanjian Baru. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan dua tindakan besar Tuhan: membangun umat-Nya dan merahiminya dengan mengirim Penyelamat. Kehidupan Yohanes sendiri mempersaksikan kenyataan ini.

Salam hangat,
A. Gianto
Sumber: www.mirifica.net

Semua Cagub DKI Minta Dukungan Umat Katolik

Ini bukti bahwa umat Katolik mempunyai peranan penting dalam proses politik di manapun. Calon gubernur (cagub) Hidayat Nur Wahid yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku butuh dukungan suara dari umat Katolik DKI Jakarta untuk bisa memenangkan Pilgub pada 11 Juli nanti.

Hal itu disampaikan Hidayat saat acara tatap muka dengan umat Katolik, yang bertajuk \'Dialog Anak Bangsa Bagi Negeri, Partisipasi Umat Kristiani dalam Pembangunan DKI Jakarta\', di Aula Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5) kemarin.

Menurut Hidayat, umat Katolik juga merupakan bagian warga Jakarta, yang berkepentingan menyukseskan pilgub. "Sudah sewajarnya, saya dan calon lainnya mengharapkan dukungan dari teman-teman umat Katolik," ujar Hidayat.

Bagi Hidayat, harmoni dan sinergi antar umat bukan hanya diajarkan agama Islam, melainkan juga agama lain. Karena itu, PKS pun menerima bantuan sosial dari sejumlah gereja untuk dibagikan ke warga, saat Jakarta dilanda banjir pada 2002 silam. "Begitu pun saat banjir Bohorok, kami di PKS menerima bantuan dengan tangan terbuka tanpa melihat agamanya," tuturnya.

Harapan dukungan umat Katolik juga disampaikan cagub dan cawagub lain, yang ikut dalam acara tersebut. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, cawagub yang berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi), meminta warga Jakarta memilih pemimpin dengan melihat kredibilitas pribadi, seperti bersih atau tidaknya dari korupsi, hingga profesionalisme sebagai pemimpin. "Jangan lihat dia Katolik atau tidak, Jawa atau bukan. Tapi, lihat rekam jejaknya," pinta Ahok.

Hendardji Soepandji, cawagub yang berpasangan dengan Riza Ahmad Patria dari jalur independen, ikut menyuarakan hal yang sama kepada ratusan umat Katolik yang hadir dalam dialog tersebut.

"Saya sangat mengharapkan dukungan umat Katolik, karena seluruh bangsa Indonesia adalah saudara kandung saya sendiri," tegas adik kandung mantan Jaksa Agung Hendarman Soepandji.

Nono Sampono, cawagub yang berpasangan dengan Alex Noerdin dari Partai Golkar, menganggap keaktifan dan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk umat Katolik, membuktikan dirinya butuh dukungan. Ia mengatakan, sejak 22 tahun lalu sampai saat ini, masih menjadi Ketua Alumni SMA Xaverius di Ambon.

Sementara, cawagub yang berpasangan dengan Faisal Basri dari jalur independen, Biem Benyamin menuturkan, perbedaan adalah suatu keindahan. Ia pun tak sungkan mengharapkan dukungan suara sekaligus doa dari umat Katolik Jakarta, pada Pilgub 11 Juli mendatang.

"Saya tidak hanya mengharapkan dukungan umat Katolik, tapi juga doanya," cetus Biem.

Sumber: kontan.com,www.mirifica.net

Minggu, 03 Juni 2012

Ucapan Terima Kasih Panitia Pentahbisan P.Dedian MSC


DEWAN PASTORAL PAROKI (DPP) STELLA MARIS, PONTIANAK
Jl.Gusti Situt Mahmud No.100 Siantan, Pontianak, Kalbar Telp.0561-883216 Email: parokisiantan@yahoo.com/ 
blog: http://paroki-siantan.blogspot.com

Mengucapkan Terima Kasih dan Penghargaan yang Setinggi-tinggi kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materi dalam  pelaksanaan upacara Pentahbisan Imam Baru Pastor Antonius Dedian MSC di Gereja Stella Maris, Paroki Stella Maris, Keuskupan Agung Pontianak  pada tanggal 3 Mei 2012;
khususnya kepada:

  1. Bapak Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun OFM Cap.
  2. Para Pastor, Bruder dan Suster.
  3. Pimpinan MSC Indonesia
  4. Jajaran Pemerintahan: Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kota Pontianak, Polsek Pontianak Utara dan Koramil Pontianak Utara.
  5. Para Donatur, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
  6. DPP dan Umat Paroki Darit, Kabupaten Landak.
  7. Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih: SMP dan SMA St.Fransiskus Asisi yang telah mengadakan acara penyambutan P.Dedian di Persekolahan Asisi.
  8. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder: TK-SD Kanisius Pontianak yang menyediakan tempat untuk lokasi parkir.
  9. Credit Union Stella Maris yang menyediakan tempat penginapan.
  10. Keluarga Besar P.Antonius Dedian MSC.
  11. Seluruh umat di wilayah Keuskupan Agung Pontianak, khususnya umat Paroki Stella Maris; para pengurus Kring/stasi; para pengurus organisasi Katolik di lingkungan Paroki Stella Maris.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan Bapak/Ibu/Saudara Sekalian.

Atas Nama Panitia Pentahbisan P. Antonius Dedian MSC

Ketua,                                     Sekretaris,                               Pastor Paroki,



Alfonsus Ayab                        Antonius Suprayogi                P.Jefri A.Bogia MSC.

Kegiatan Paroki Stella Maris dalam Bulan Juni 2012


Selama bulan Juni-Juli 2012 ada sejumlah kegiatan besar yang akan dilakukan di Paroki Stella Maris. Mohon umat ambil bagian dan menyampaikan informasi ini kepada keluarga, tetangga warga Paroki Stella Maris. Ada tiga kegiatan yang sudah dijadwalkan, sebagai berikut.

Komuni Pertama:
Pada tanggal 10 Juni 2012 akan dilaksanakan penerimaan komuni pertama. Karena itu maka perayaan misa pada hari tersebut hanya dilaksanakan satu kali saja, yakni pukul 07.30 WIB. Perayaan misa Sabtu sore (18.00) dan Minggu sore (18.00) dilaksanakan seperti biasa.

Sakramen Krisma:
Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun OFM Cap akan menerimakan sakramen krisma kepada umat Paroki Stella Maris. Pendafataran dimulai 27 Mei - 8 Juni 2012 dengan persayaratan:
1. mengisis formulir pendaftaran di sekretariat paroki
2. fotocopy surat baptis
3. sertifikat komuni pertama
4. surat nikah gereja (bagi yang sudah menikah).
5. jika sekolah minimal kelas 9 SMP dan yang tidak sekolah berumur 16 tahun.
Formulir pendaftaran diserahkan paling lambat tanggal 18 Juli 2012 ke sekretariat paroki atau Bp. Livinus dan Ibu Eviliana Pilis 


Rehab Pernikahan
Akan dilakukan rehab pernikahan Katolik di paroki kita. Karena itu, bagi Bapak/Ibu umat Paroki Stella Maris yang belum menikah secara Katolik agar segera menghubungi ketua kring masing-masing untuk pendataan.