Mgr.Bumbun sedang memberikan sakramen krisma |
Dengan
menerima Krisma berarti Anda dinilai sudah dewasa dalam iman, dilantik menjadi
saksi iman dan terlibat penuh dalam Gereja. Karena itu Anda wajib menjadi iman
yang hidup, menjadi kesaksian atas karya penyelamatan di dalam kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Sakramen Krisma adalah sakramen
penguatan atau bisa juga disebut sakramen pendewasaan diri. Artinya Anda sudah
dewasa, sudah siap memikul Salib Kristus.
Demikian
pesan Uskup Agung Pontianak Mgr.Hieronymus
Bumbun OFM Cap.dalam khotahnya pada misa penerimaan Sakramen Krisma dan
Pelantikan Prodiakon di Gereja Stella Maris, Keuskupan Agung Pontianak Minggu
14 Oktober 2012. Mg.Bumbun didamping tiga imam sebagai konselebran, yakni
Pastor Jefri Bogia, MSC., Pastor Herman Mayong OFM Cap., dan Pastor Aga,OFM
Cap. Pemberian sakreman krisma diwujudkan dalam bentuk pemberian minyak krisma
dan ditamparsalah satu pipi oleh Uskup. Pengurapan dengan minyak Krisma ini berarti
umat Katolik yang sudah menerima Krisma Dikuduskan, Dikhususkan, dan menerima
Kuasa untuk melakukan tugas perutusan sebagai umat beriman (1 Samuel 10:1; 1Samuel
16:13; 1 Raja-Raja 1:39). “Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima
Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda bahwa kita ini milik Allah,”jelas Uskup
Bumbun.
Sebagian penerima krisma foto bersama Mgr.Bumbun |
Setelah
melalui pelajaran selama tiga bulan, sebanyak 119 orang umat Katolik di Paroki
Stella Maris atau Paroki Siantan layak menerima sakramen krisma. “Semula ada
124 orang, namun karena ada yang berhalangan dan belum memenuhi syarat maka
hanya 119 orang yang layakmenerima sakramen Krisma ini,”jelas Maran Marsel,
ketua Tim Pengajar Calon Krisma.
Lebih
lanjut Mgr. Bumbun menjelaskan kepada para krismawan dan krismawati (sebutan
untuk orang yang menerima krisma-red) bahwa sakramen Krisma adalah salah satu
dari tiga sakramen inisiasi Katolik, yaitu Pembaptisan, Krisma dan Ekaristi. Sakramen
Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kisah Para Rasul 8:16-17 "Sebab Roh
Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas
mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus." Juga dalam Kisah Para Rasul 19:5-6
"Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis
dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,
turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam
bahasa roh dan bernubuat". dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen
Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus.
Di dalam sakramen Krisma, kita menerima "Kepenuhan Roh Kudus" sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus (INjil Yohanes 20:22) tetapi mereka baru 'aktif' sesudah Pantekosta. Demikian juga halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal. Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.
20 Prodiakon
Di dalam sakramen Krisma, kita menerima "Kepenuhan Roh Kudus" sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus (INjil Yohanes 20:22) tetapi mereka baru 'aktif' sesudah Pantekosta. Demikian juga halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal. Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.
20 Prodiakon
Prodiakon bersama Mgr.Bumbun dan P.Jefri |
Dalam
misa kudus yang diikuti sekitar 800 umat tersebut juga dikukuhkan 20 orang
prodiakon awam masa bakti 2012-2015. Mereka yang dipilih adalah tokoh-tokoh
Katolik yang mempunyai integritas baik. Sebelum bertugas mereka mendapat
pembekalan dari pastor paroki. Tugas utama pro diakon ini adalah memberikan
pelayanan penerimaan sakramen ekaristi kudus dalam setiap misa ataupun
pemberian sakremen ekaristi kepada umat yang sakit. ”Prodiakon harus siap 24
jam melayani umat dalam penerimaan sakramen ekaristi kudus,”pinta Uskup Bumbun.
Diantara
20 prodiakon tersebut ada empat orang perempuan, yakni Elisabet Maran, Agnes Sophia
Tampa, Nelly Gunawati dan Sri Juariningsih. Inilah pertama kalinya ada
prodiakon awam di Paroki Stella Maris. Prodiakon lainnya adalah Adi Samuel,
Alfonsus Ayab, Aloyius Eddy Joni, Ambrosius Icik, Anton Suprayogi, Frans
Sukadi, FX Sukasbi, Gregorius, Hermanus Abeh, Hilarius Djonis, Marius Sim Oit
Tjiang, Suripto, Yohanes Saronto, Yohanes Awan, Yohanes Suardjono dan Yordanus
Djali.*
Edi
V.Petebang, Seksi Komsos Paroki Stella Maris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar