Rabu, 02 Mei 2012

Fr.Dedian, Buah 47 Tahun Gereja Katolik Siantan, Pontianak


Kamis, 3 Mei 2012 adalah hari yang bersejarah bagi kehidupan umat Katolik di Paroki Stella Maris-Siantan, Keuskupan Agung Pontianak. Sebab setelah berumur 47 tahun, inilah pertama kalinya Paroki Stella Maris menyelenggarakan tahbisan imam putra Paroki Stella Maris.

P. Dediam MSC ditandu siswa SMA Asisi dari SMP/SMA Asisi (foto:EP)
Imam baru tersebut adalah Frater Antonius Dedian MSC. Diakon Dedian lahir di Pontianak, 15 April 1982. Ayahnya adalah seorang aktivis gereja bernama (alm) FB.Atang dan ibu Noberta Sa’undi. Anak kedua dari empat bersaudara ini mengikrarkan kaul pertama sebagai seorang imam di Karang Anyar 10 Agustus 2003. Kaul kekal di Pineleng 23 Oktober 2010 dan tahbisan diakon di Pineleng tanggal 8 Juli 2011.

Diakon Dedian merupakan putra Kalbar kedua yang akan ditahbiskan sebagai Imam MSC, setelah sebelumnya P.Maskus Reponata, MSC ditahbiskan di Darit, Landak tahun 2010. Diakon Dedian mengambil motto tahbisan “Ia yang memanggil kami adalah setia, ia juga akan menggenanpinya” (I Tes.5:24).

Dedian tamatan SDN 16 Pontianak Utara (1994); SMP Santo Fransiskus Asisi (1997) dan SMA Santo Fransiskus Asisi (2000). Kemudian melanjutkan kelas persiapan calon imam di Nyarumkop dan mulai pendidikan calon imam MSC tahun 2001 di Sekolah Tinggi Filsafat-Seminari Pineleng Manado. Setamat S1 tahun 2006 Fr.Dedian melakukan tahun pastoral selama tiga tahun di Paroki Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur-Maluku Utara dan di Paroki Ratu Rosari Suci-Manado. Setelah menamatkan Pasca Sarjana (S2) ia bertahun diakonal di Paroki St. Agustinus dan Matias-Darit Kabupaten Landak.
 Rangkaian acara tahbisan dimulai pukul 07.00 WIB berupa penyambutan pihak Yayasan Pancur Kasih bersama siswa, guru dan staff SMP dan SMA Santo Fransiskus Asisi. Dari kompleks persekolahan Asisi diarak dengan tandu dengan diiringi barongsai dan tarian Dayak. Sampai ke halalman gereja, pihak keluarga menyerahkan calon imam kepada Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun OFM Cap.  

Upacara inti berupa pentahbisan dimulai pukul 09.00 dipimpin Mgr. Hieronymus Bumbun OFM Cap didampingi 30 imam sebagai konselebran. Setelah prosesi tahbisan yang memakan waktu sekitar tiga jam selesai, maka dilakukan acara ramah tamah dan hiburan.

Menurut Ketua Panitia Pentahbisan Alfonus Ayab, didampingi Sekretaris Antonius Suprayogi, panitia mengundang seribu orang, baik dari Pontianak maupun luar Kalbar, termasuk para pejabat seperti Gubernur Kalbar Cornelis dan kepala Dinas. “Ini adalah acara umat dan kebanggan umat. Karena itulah sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan ini, panitia telah mengorganisir seluruh rangkaian kegiatan ini semenarik dan semeriah mungkin,”jelas Alfonsus.

Tentang MSC
Missionarii Sacritissimi Cordis disingkat MSC dalam bahasa Indonesia berarti Misionaris Hati Kudus Yesus. MSC didirikan imam muda di Perancis, Jules Chevalier awal abada ke-19.
Sampai kini MSC berkarya di 54 negara dengan 2.000 imam dan bruder. Di Indonesia MSC mulai berkarya tahun 1903 di Kepulauan Kei, Maluku. Anggota MSC di Indonesia kini 335 dan berkarya di 11 keuskupan, antara lain Pontianak, Ambon, Manado, Makasar, Jakarta, Jayapura, Palembang. Ada sejumlah pastor/bruder MSC Indonesia berkarya di luar negeri, seperti Amerka Serikat, Australia, Kepulauan Pasifik, Papua Nu Gini, Jepang, Perancis dan Ekuador.

Selain karya pastoral parokial, anggota MSC juga melibatkan diri dalam karya-karya kategorial, antara lain pendidikan dan pembinaan, sosial karitatif (panti asuhan, pengobatan, asrama), sarana komunikasi sosial (radio, percetakan, majalah), usaha produktif (air minum dan lilin) serta Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC).

Edi V.Petebang, Humas Panitia Pentahbisan Imam