Rabu, 17 April 2019

Bacaan Kitab Suci Jumat Agung


PERAYAAN MISA JUMAT AGUNG

Jumat, 19 April 2019

Seturut tradisi yang sangat tua, pada hari ini dan hari berikutnya Gereja sama sekali tidak merayakan sakramen selain Sakramen Tobat dan Sakramen pengurapan Orang sakit. Pada hari ini komuni kudus dibagikan kepada umat hanya pada upacara peringatan sengsara Tuhan. Tetapi pelayanan komuni kepada orang sakit, yang tidak dapat berpartisipasi dalam perayaan ini, dapat dilaksanakan kapan saja pada hari ini. Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin dan tanpa kain altar.

Perayaan Sengsara Tuha dilaksanakan sesudah tengah hari, sekitar pukul tiga siang, kecuali jika atas pertimbangan pastoral dipilih waktu sesudah itu.Perayaan terdiri atas tiga bagian, yakni Litrugsi Sabda, Penyembahan Salib, dan Komuni Kudus. Imam dan Diakon, kalau ada, dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah seperti yang biasanya dikenakan pada waktu misa, berarak ke altar dalam keheningan. Setelah memberi hormat ke altar, mereka meniarap, atau kalau keadaan tidak memungkinkan, berlutut, dan berdoa sejenak dalam keheningan. Semua yang lain (petugas dan umat) berlutut. Lalu Imam dan para petugas menuju ke tempat duduk. Di situ Imam menghadap ke arah umat dan sambil merentangkan tangan mengucapkan doa tanpa ajakan “Marilah berdoa.”

 

BACAAN PERTAMA

L    Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13; 53:12)
Ia ditikam karena kejahatan kita.
Beginilah Firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak mansuia lagi, - demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita-lah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sessungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksanakan karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, hamba-Ku, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara para pemberontak sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
      Demikianlah Sabda Tuhan
U   Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN

Ulangan: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu ‘kupercayakan jiwaku.
Ayat:
1.      Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2.      Di hadapan semua lawanku aku tercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik para kenalanku merasa ngeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir. Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang pecah
3.      Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejar aku!
4.      Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan.

 

BACAAN KEDUA

L    Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 15:7-9):
Ia telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya. Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
      Demikianlah Sabda Tuhan
U   Syukur kepada Allah.


PENYEMBAHAN SALIB

Bersama beberapa putra-putri altar, Diakon atau seorang petugas lain yang cakap pergi ke sakristi; dari sana ia membawa salib yang diselubungi kain ungu, didampingi dua putra-putri altar yang membawa lilin bernyala, berarak melintasi gereja menuju ke tengah panti imam.
Berdiri di depan altar menghadap umat, Imam menerima salib, membuka selubung salib bagian atas, mengangkat salib, dan mulai melagukan “Lihat kayu salib,” lalu dilanjutkan Diaokon atau, kalau perlu, paduan suara. Umat menjawab: “Marilah kita sembah”. Seusai menyanyi, seluruh umat berlutut dan bersujud sejenak dalam keheningan, sedangkan Imam tetap berdiri dan mengangkat salib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar