Jumat, 17 Oktober 2014

Pesan Paus Fransiskus pada Hari Minggu Misi Sedunia ke-88



Oleh Fr.Leonardus Laratmase, MSC
 
Berikut ini beberapa pokok rangkuman Pesan Paus Fransiskus pada hari minggu misi sedunia ke-88. Pertama, bagi Paus Fransiskus hari minggu misi sedunia merupakan momen bagi semua orang beriman untuk terlibat dalam doa dan aksi solidaritas konkrit untuk mendukung Gereja-Gereja muda di tanah-tanah misi. 

Kedua, Paus mendasarkan pesannya pada teks Lukas tentang kembalinya 72 murid. Para murid dipenuhi dengan sukacita. Karena kuasa yang mereka miliki mampu membebaskan orang-orang dari roh-roh jahat. Namun menurut Paus, pengalaman kasihlah yang mesti menjadi sumber sukacita. Hal ini mendorong Yesus untuk mengajak para murid-Nya untuk bersyukur karena nama mereka tercatat di surga.
Ketiga, bagi Paus Fransiskus sukacita perlu dilihat dalam perspektif trinitas. Bapa adalah sumber sukacita. Putera, Yesus Kristus, adalah manifestasi sukacita itu dan Roh Kudus adalah pemberi sukacita itu. Oleh karena itu hari minggu misi sedunia merupakan perayaan rahmat dan sukacita. Disebut perayaan rahmat karena Roh Kudus diutus Bapa untuk memberi hikmat dan kekuatan bagi umat beriman. Disebut perayaan sukacita karena Yesus diutus Bapa untuk mewartakan Injil kepada dunia, mendorong dan menyertai usaha-usaha misioner kita.
Keempat, menurut Paus Fransiskus akibat dari konsumerisme adalah kesedihan dan kecemasan yang lahir dari hati yang puas diri dan tamak; gelisah kaerna pencarian akan kenikmatan-kenikmatan yang dangkal dan hati nurani yang tumpul. Di tengah situasi ini, diperlukan penegasan identitas murid Yesus. Bagi Paus Fransiskus, para murid Yesus adalah mereka yang membiarkan dirinya ditangkap oleh kasih Yesus dan dimeteraikan oleh api kerinduan demi Kerjaan Allah dan proklamasi sukacita Injil. Oleh karena itu para murid dipanggil untuk menghayati sukacita evangelisasi. Mereka bertugas untuk mengungkapkan sukacita itu dalam bentuk suatu perhatian untuk mewartakan Kristus di daerah-daerah yang paling jauh; juga mengunjungi daerah-daerah pinggiran di wilayah mereka secara teratur.
Kelima, Paus Fransiskus mengajak semua orang beriman untuk menyalakan kembali niat dan kewajiban moral. Paus kemudian menegaskan bahwa bantuan keuangan merupakan tanda persembahan diri pertama-tama kepada Tuhan dan kemudian kepada sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar