HARI KAMIS PUTIH
Mengenangkan Perjamuan Tuhan
Kamis, 18 Maret 2019
Saudara/i yang terkasih… Cinta
selalu membutuhan pengorbanan. Malam hari ini, kita akan merayakan cinta yang
penuh pengorbanan yang dilakukan Yesus bagi kita. Kepada para Rasul-Nya, Yesus menunjukkan
kasih-Nya yang sempurna, bahkan sampai merendahkan diri-Nya sebagai seorang hamba.
Dialah Hamba Yahwe yang mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai sumber keselamatan
bagi seluruh umat manusia. Mari kita rayakan hari ini sebagai Hari Cinta Kasih yang sempurna, dan mengawalinya dengan Lagu Pembuka.
Hari Kamis Putih merupakan perayaan kenangan Perjamuan Malam
Terakhir Yesus bersama para murid-Nya. Perjamuan terakhir Yesus dengan para
murid-Nya bukanlah perjamuan keputusasaan, kesedihan, melainkan perjamuan yang
penuh keakraban, perjamuan persaudaraan, penuh makna. Perjamuan itu simbol
penyerahan hidupnya yang total, tubuh dan darah-Nya diberikan demi keselamatan
murid-murid-Nya. Itulah Ekaristi kudus, kenangan Kurban Salib Kristus.
Pemberian diri Yesus yang sehabis-habisnya itu dilambangkan pula dalam Upacara
Pembasuhan Kaki para rasul nanti. Untuk semua pengurbanan dan cinta Tuhan kita
diajak untuk juga memberi pelayanan yang sama yaitu rela melayani dengan kasih
dan cinta. Sumber kekuatan akan senantiasa ditemukan saat kita rayakan
Perjamuan Tuhan dalam Ekaristi.
BACAAN PERTAMA
L Bacaan
dari Kitab Keluaran (Kel.12:1-8, 11-14)
Ketetapan
tentang Perjamuan Paskah.
Pada
waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini
akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap
tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini
hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga,
seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu
terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia
bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa;
tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil
domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat
belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya
pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang
pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada
malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang
itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.
Beginilah kamu harus memakannya; pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat
ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah Tuhan.
Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak
sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewa Mesir
akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda
bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu,
maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di
tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus
menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi
Tuhan turun-temurun.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada
Allah.
MAZMUR TANGGAPAN
Ulangan: Inilah
Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu.
Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat:
1.
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala
kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan
menyerukan nama Tuhan.
2.
Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua
orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari
sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
3.
Aku akan mempersembahkan kurban syukur
kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada
Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
BACAAN KEDUA (1 Kor.11:23-26)
L Bacaan
dari surat Rasul Paulus kepada Jemaat Korintus:
Setiap
kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan.
Saudara-saudara,
apa yang telah kuteruskan kepadamu ini
telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan,
mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti,
dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya
berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk
mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu
berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku.
Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab
setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat
Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada
Allah.
BACAAN INJIL
I Inilah
Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-15):
Ia
mengasihi mereka sampai saat terakhir.
Sebelum Hari
Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari
dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya,
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka
sedang makan bersama, Iblis membisikan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon,
rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali
kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil
sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan
air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu
menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia
kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh
kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti
sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya,
“Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata
Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan
dan kepalaku! Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia
membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih,
hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia
berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus
mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada
mereka, “Mengertikah kamu apa yang Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru
dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah,
jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling
membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu
juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah
Kristus.
PEMBASUHAN KAKI
Saudara/i yang terkasih. Pemberian
diri Yesus, tidak terbatas pada perkataan-perkataan, tetapi juga dengan tindakan-tindakan
nyata. Dia membasuh kaki para rasul-Nya. Dengan cara demikian, Dia menunjukkan sikap
seorang pelayan yang sempurna. Mari kita ikuti, upacara Pembasuhan Kaki dengan penuh
hikmat dan terus belajar untuk saling melayani dengan penuh ketulusan hati.
Seusai homili diadakan pembasuhan kaki. Para
petugas rasul menempati tempat duduk yang sudah disediakan. Imam menanggalkan
kasula dan mengenakan celemek. Kemudian Imam membasuh kaki mereka serta
menyekanya.
TUGURAN
Dimulai pukul 21.30 sd 24.00 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar