Bapak, Ibu, Umat Katolik terkasih,
Selain bisa mengikuti misa secara online lewat penyiaran live, kita juga ingin agar umat menghayati cara hidup Jemaat Perdana dengan Berdoa dan Beribadat di dalam Keluraga yang adalah "ecclesia domestica". Ini file Ibadat untuk Keluarga yang kami salin dari Parorki .
Pengantar
Bapak, Ibu, Saudari-saudara, umat Paroki Keluarga
Kudus Pontianak terkasih,
Seperti sapaan pertama kami melalui WA, pandemi virus
corona juga menjadi berkat bagi kita. Kita harus tinggal di rumah, bekerja,
belajar dan berdoa. Ini menjadi kesempatan baik kita untuk memperbanyak waktu
untuk dan bersama keluarga, termasuk dalam beribadah.
Selain kita bisa mengikuti perayaan ekaristi secara
online melalui account Paroki Keluarga Kudus Pontianak di Youtube, kami memberi
kesempatan kepada Anda sekalian untuk menghayati kehidupan Gereja Perdana (bdk.
Kisah Para Rasul bab 2: 41-47, terutama ayat 42: “Mereka bertekun dalam
penghajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan berdoa”) dengan berdoa dan beribadah di dalam
keluarga kecil Anda yang adalah “ecclesia domestica” (Gereja-Keluarga).
Doa dan Ibadat ini bisa dilakukan pada Pekan Suci nanti dan hari-hari Minggu
selanjutnya selama kita berada dalam masa pandemi virus corona ini.
Kami menyiapkan bahan ini dan bahan-bahan ibadat
berikutnya. Bahan ini bisa tinggal dibacakan saja, tentu akan lebih baik bila
disiapkan lebih dahulu. Kami sebarkan ini melalui Ketua-ketua Lingkungan dan
WA. Umat Paroki lain yang mau melaksanakan dan memakai bahan ini, kami
persilahkan. Bahan ini kami ambil dan modifikasi dari buku Perayaan Sabda Hari
Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam, yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh
Konferensi Wali Gereja Indonesia. Semoga bisa dipakai dengan semestinya.
Pontianak, 27 Maret 2020.
Salam dan Hormat
Pastor Yulianus Astanto Adi CM (0812 3138 6658).
IBADAT KELUARGA
MINGGU PRAPASKA V-A
29 Maret
2020
PERSIAPAN
Ambil waktu kapan saja anggota keluarga siap. Kepala
keluarga perlu mengajak anggota keluarga untuk menentukan jadwal ibadat bersama.
Siapkan Salib dan Lilin di atas meja dengan alas putih (kalau ada). Anggota
keluarga bisa berkeliling seputar meja. Ayah sebagai Kepala Keluarga bisa
memimpin Ibadat Minggu Keluarga ini. Kalau mau ibadat ini bisa dilengkapi
dengan lagu-lagu sederhana yang bisa dinyanyikan seluruh anggota keluarga.
RITUS PEMBUKA
P : Dalam
nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U : Amin
P : Semoga
kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
besert kita.
U :
Sekarang dan selama-lamanya
Kata Pembuka:
P : Anak-anak
yang terkasih, kita melihat dalam keluarga kita dan keluarga-keluarga yang
lain: ada kelahiran, ada kematian. Tidak jarang kenyataan ini membuat kita
bertanya: untuk apa segala jerih payah Papa Mama selama ini? Untuk apa kalian
menuntut ilmu dan belajar tentang kehidupan? Untuk apa kita melakukan
pengorbanan atas kepentingan kita untuk sesame? Kalau semuanya akan berakhir
pada kematian?
Kristus sendiri telah
mengalahkan mau dan hidup bersatu dengan Bapa. Hari ini kita akan mendengarkan
Injil tentang Kebangkitan Lazarus yang menjadi pralambang kemenangan Yesus atas
maut.
Bagi kita, semuanya itu merupakan tanda
perhargaan akan hidup yang tetap harus kita maknai sebaik-baiknya.
Hening sejenak.
Marilah kita Bersama-sama mengakui segala
dosa dan kekurangan kita, dalam Terang Sabda Tuhan.
P+U : Saya
mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya
telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian.
Saya
berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada
Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara
sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga
Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hatiNya
serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U :
Amin
P :
Tuhan, kasihanilah kami.
U :
Tuhan, kasihanilah kami.
P :
Kristus, kasihanilah kami.
U :
Kristus, kasihanilah kami.
P :
Tuhan, kasihanilah kami.
U :
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembuka
P : Tuhan
dan Allah kami, PuteraMu telah menyerahkan diriNya sampai wafat, karena
kasihNya kepada kami. Kami mohom, semoga berkat bantuanMu, kami hidup dan
bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, PuteraMu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, Bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U :
Amin.
LITURGI SABDA
Salah
seorang anggota keluarga, bisa ditunjuk untuk membacakan bacaan. Ada baiknya
bacaan ini dipersiapkan lebih dahulu.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel
Beginilah firman Tuhan Allah,
“Hai umatKu! Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitakn kami dari
dalamnya. Dan Aku akan mengantar kamu kembali ke tanah Israel. Dan kamu akan
mengetahui bahwa Akulah Tuhan, yakni pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan
membangkitkan kami dari dalamnya. Aku akan mencurahkan RohKu ke dalam dirimu,
sehingga kamu hidup kembali; dan Aku akan menempatkan kamu di tanah airmu. Dan
kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan melaksanakannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U : Syukur
kepada Allah.
Mazmur
Tanggapan
Ulangan: Pada
Tuhan ada kasih setia; Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Mazmur:
1. Dari
jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan: Tuhan dengarkanlah suaraku!
Biarlah telingaMu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika
Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi
padaMu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepadaMu.
3. Aku
menanti-natikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firmanNya.
Jiwaku mengharapkan TUhan, lebih daripda pengawal mengharapkan pagi.
4. Lebih
dari pengarawal mengharapkan pagi, berharaplah kepada Tuhan, hai Israel. Sebab
pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah
yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bait
Pengantar Injil
Didaraskan
atau dinyanyikan bila Injil diarak (ada prosesi Injil). Bila tidak, tidak
didaraskan juga tidak apa-apa.
P : Akulah
kebangkita dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepadaKu tiak akan
mati selama-lamanya.
Bacaan
Injil
P : Marilah
kita Bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
Ketika Lazarus jatuh saki,
kedua saudaranya, Maria dan Marta, mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia
yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu
tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, supaya melalui
penyakit itu Putra Allah dimuliakan.”
Yesus memang mengasihi Marta
dan saudaranya, serta Lazarus. Namun, setelah didengarNya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada; tetapi sesudah itu Dia
berkata kepada murid-muridNya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”
Ketika tiba di Betania,
didapatiNya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Ketika Marta
mendengar bahwa Yesus dating, ia pergi menemui Dia. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Lalu kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa ALllah akan
memberikan kepadamU segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya.” Kata Yesus
kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.”
Kata Marta kepadaNya, “Aku
tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa saja yang percaya kepadaKu,
ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Jawab Marta, Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Putera Allah, yang
akan dating ke dalam dunia.”
Kemudian, ketika melihat Maria
menangis, Yesus sangat terharu dan berkata, “Dimanakah dia kamu baringkan?”
Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Lalu menangislah Yesus. Kata
orang-orang Yahudi, “Lihatlah, Ia sungguh mengasihi dia!” Tetapi beberapa orang
diantaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkan Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?”
Yesus sekali lagi sangat
terharu, lalu pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat
hari ia mati.”
Jawab Yesus, “Bukankah sudah
Aku katakana kepadamu: Jika engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan
Allah?” Mereka pun mengangkat batu itu.
Lalu Yesus menengadah kea das dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamU,
karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan
Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingkiu Aku,
Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku.”
Sesudah berkata demikian,
berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah
mati itu dating ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan,
dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah
kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.”
Banyak diantara orang-orang
Yahudi yang dating melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat
Yesus, percaya kepadaNya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Renungan
Pemimpin
ibadat bisa memberikan renungan singkat, sharing renungannya atau mengajak
anggota keluarga yang hadir untuk sharing hal-hal apa yang
mengesankan mereka; hal-hal apa yang kira-kira Tuhan katakana kepada mereka.
Setelah itu hening sejenak. Lalu dilanjutkan dengan menyatakan Iman
Kepercayaan.
Syahadat
Para Rasul
Aku percaya akan Allah, Bapa
yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, PutraNya yang
tunggal Tuhan kita.
(Sambil membungkukkan
badan) Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkanl yang rurun ke
tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke
surge duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan
dating mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan pra kudus, pengampunan dosa, kebangkitan
badan dan kehidupan kekal. Amin.
Doa Umat
Pemimpin
dapat mengajak anggota keluarga untuk berdoa secara spontan tentang apa saja
yang menjadi perhatian dan keperluan mereka. Tetapi bila mengalami kesulitan,
doa permohonan ini juga bisa dipakai. Bisa didoakan bergantian.
P : Saudara-saudari,
Yesus bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan. Siapa percaya kepadaKu akan
hidup, sekalipun sudah mati.” Dengan perantaraanNya, marilah kita panjatkan
doa-daoa permohonan kita.
1.
Bagi Gereja
yang kudus.
Semoga
Gereja yang kudus senantiasa mewartakan kabar gembira kebangkitan Kristus sedemikian
rupa sehingga menyemangati hidup para anggotanya dalam optimism iman, terutama
ketika kami sedang berada dalam bayang-bayang virus corona. Marilah kita mohon.
2.
Bagi
masyarakat kita.
Semoga
masyarakat kita diterangi oleh pengharapan yang pasti akan masa depan yang baik,
bahwa bencana virus corona ini pasti akan berlalu; dan semoga masyarakat kami
selalu mengusahakan nilai-nilai kebaikan sebagai tanggapan atas anugerah Allah.
Marilah kita mohon.
3.
Bagi mereka
yang sakit, terutama karena terpapar oleh virus corona.
Semoga
mereka semakin meyakini bahwa semua penderitaan, terutama yang disebabkan oleh
virus corona ini pasti akan berlalu; dan bahwa kelak mereka akan mati serta
bangkit Bersama Kristus untuk memasuki hidup baru. Marilah kita mohon.
4.
Bagi semua
anggota keluarga
Semoga
Allah Bapa menguatkan iman kita akan Kristus yang memberi hidup abadi, dan kita
berdoa semoga kita tidak mudah putus asa di tengah kesukaran dan bencana ini,
melainkan tetap berani maju dengan penuh pengharapan dan kegembiraan dalam
Tuhan. Marilah kita mohon.
5.
Untuk
kepentingan masing-masing. Pemimpin memberi kesempatan untuk hening sejenak,
dan mempersilahkan masing-masing atau beberapa anggota keluarga untuk
menyampaikan permohonan pribadi mereka.
P : Demikianlah
yang Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadiratMu. Kami percaya akan bantuan
dan perhatianMu, walau kami kurang beriman dan berpengharapan. Demi Kristus,
Pengantara kami.
Kolekte
Anggota
keluarga bisa diajak untuk mengumpulkan kolekte; lalu diletakkan di atas meja
“altar”. Selanjutnya kolekte ini bisa diserahkan ke sekretarian paroki sebagai
persembahan keluarga.
DOA PUJIAN
Refren diulangki setiap kali ada ajakan “Maka kami
berseru:”. Refren ini bisa dinyanyikan.
P :
Saudara-saudari, Allah yang maharahim telah menganugerahkan Masa Prapaska ini
sebagai masa suci untuk bertobat. Maka marilah kita berseru:
P :
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang Maharahim.
U :
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang Maharahim.
1.
Ya Allah,
Engkau tidak hanya menciptakan kami, tetapi juga menjaga keselamatan kami.
Ketika kami jatuh dalam dosa, Engkau mendekati kami dengan penuh kasih. Maka
kami berseru:
2.
Engkau telah
mengutus Yesus, PuteraMu, untuk menanggung dosa dunia. Dialah Gembala yang
baik, yang selalu berusaha mencari domba yang sesat. Dia relah menyerahkan
nyawaNya demi keselamatan kami. Maka kami berseru;
3.
Selama masa
tobat ini Engkau mengajak kami meningkatkan ibadat serta amal kasih, dan
menjadi lebih rajin menyambut sakramen-sakramen, yang menyegarkan dan
mempertebal iman. Maka kami berseru:
4.
Dengan
demikian, ya Bapa, Engkau mengundang kami agar menggunakan Masa Prapaska, masa
persiapan ini, dengan keterbukaan dan kerelaan hati. Maka kami berseru:
P : Maka, ya
Bapa, dengan gembira hati, Bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami Agustinus Agus, dan Pastor Paroki kami,
Yulianus Astanto Adi CM dan Fransiskus Kebry CM, kami melambungkan madah pujian
kami bagimu dengan berseru:
MB. No. 381
1. O
Yesus Putra Bapa, mulia sejak semula, sehakekat Allah. Engkau rendahkan diri,
rela menjadi abdi, setaraf dengan manusia.
2. Demi
cinta sejati, Kristus serahkan diri, tiada batasnya, dengan patuh dan taat,
setia sampai wafat, di kayu salib yang hina.
3. Maka
Kau diluhurkan, padaMu diberikan nama tanpa tara, agar pada namaMu, berlutuhlah
umatMu, serta makhluk semuanya.
RITUS
KOMUNI
Tanpa
Komuni
Bapa Kami
P : Kita
telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka, sebagai Putra-putri Bapa yang
satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh PutraNya
sendiri:
U : Bapa
kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah
kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami
dai yang jahat. Amin.
P : Marilah
kita saling memberikan salam damai.
P : Saudara-saudari,
pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus, maka Bersama dengan
saudara-saudari yang lain, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita
rindukan di dalam hati kita.
Sebagai
kerinduan kita menerima kehadiran Allah yang menyertai kita dan mau menetap di
dalam diri kita, anggota keluarga diajak untuk mendoakan Doa Rindu Komuni Kudus
di bawah ini:
Bersama-sama
Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.
RITUS
PENUTUP
Amanat
Pengutusan
P : Saudara-saudari,
kalau Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman dan harapan kita; sia-sialah apa
yang kita kerjakan dan kita usahakan setiap hari. Namun dengan kebangkitan
Kristus, maut tidak akan menguasai kita lagi, sebab Kristus hidup di dalam diri
kita. Maka marilah kita mengisi hari-hari selama Masa Prapaska ini dengan sikap
hati yang ikhlas dan jujur, memperkuat cinta diantara keluarga kita, rela
mengampuni bila satu berbuat salah terhadap yang lain. Tetapi mari kita juga
memperhatikan dan menyemangati orang-orang yang berputus asa dan kurang
percaya. Kita berusaha menghadirkan Kristus di tengah-tengah mereka lewat
hidup, kehadiran dan karya kita.
Doa Penutup
P : Ya
Allah yang Mahakuasa, kami mohon semoga kami senantiasai diterima sebagai
anggota Tubuh Kristus, PutraMu, yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U : Amin.
Mohon Berkat Tuhan
P : Sebelum
kita mengakhiri perayaan ini, marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat
Tuhan.
P : Semoga
Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke
hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Saudara
sekalian, Perayaan Sabda pada Hari Minggu ini sudah selesai.
U :
Syukur kepada Allah.
Pengutusan
P : Marilah
pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira bagi banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar